Mulia-PAS Kampanye Akbar di Buleleng
ibalut Konser Bali Bahagia, Dimeriahkan Band Dewa 19
SINGARAJA, NusaBali - Pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) menggelar kampanye terbuka, Selasa (13/11) petang di Lapangan Mayor Metra, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Kampanye yang dibalut konser musik bertajuk ‘Bali Bahagia’ ini dimeriahkan oleh penampilan sejumlah musisi dan band ternama, seperti Dewa 19, KIS, Ray Peni, Semaya Koplo, dan X Made. Konser ini berhasil menyedot antusiasme puluhan ribu penonton, didominasi anak muda.
Sejumlah penonton mulai memadati Lapangan Mayor Metra sejak pukul 17.00 Wita. Konser dibuka oleh penampilan KIS band. Sejumlah influencer turut memeriahkan panggung, di antaranya Marshel Widianto, Celine Evangelista, Tarra Budiman, dan Tasya Revina plus. Konser ini juga diisi dengan penampilan fragmentari.
De Gadjah dan Agus Suradnyana tiba di lokasi acara pukul 20.30 Wita, dan disambut antusias oleh masyarakat Buleleng. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali ini kompak menggunakan baju serba biru muda. Mereka menyapa dan menyalami sejumlah warga. Terlihat De Gadjah menyempatkan menggendong anak salah satu penonton.
Dalam sambutannya, De Gadjah menyinggung Kota Singaraja yang dulunya merupakan ibukota Sunda Kecil, meliputi Bali, NTB, dan NTT. Namun sejak tidak berstatus sebagai ibukota, Buleleng mulai ditinggalkan. De Gadjah kemudian menyampaikan komitmennya bersama Agus Suradnyana untuk membangun Buleleng dan Bali.
Cagub Made Muliawan Arya (De Gadjah) saat menyapa masyarakat Buleleng. –MUZAKKY
“Buleleng harus jengah. Kami tidak ingin Buleleng hanya sekadar dimanfaatkan suaranya saat Pemilu. Namun tidak dikembangkan. Kami bertekad membangun Buleleng dan kabupaten lain,” ujar De Gadjah dari atas panggung. Calon Gubernur Bali yang diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini menyinggung rencana pembangunan Bandara Bali Utara yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden Joko Widodo. Namun, kata De Gadjah, rencana pembangunan bandara itu mendapat penolakan hingga urung terlaksana.
Kini setelah Presiden Prabowo Subianto dilantik, De Gadjah menyampaikan harapan akan terwujudnya Bandara Bali Utara semakin nyata. Bahkan ia menyebut jika rencana pembangunan bandara itu sudah disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo kepada De Gadjah dalam pertemuan di Kota Denpasar pada, Minggu (3/11) lalu.
“Bagaimanapun (bandara) harus dibangun. Tahun lalu dapat PSN dari Pak Jokowi tapi ditolak. Cahaya itu muncul kembali setelah terpilihnya Pak Prabowo. Dan itu disampaikan langsung oleh Bapak Presiden Prabowo saat makan siang dengan kami. Beliau akan membangun bandara dengan koordinasi dengan Gubernur yang terpilih,” beber De Gadjah. Selanjutnya, De Gadjah mengungkap keinginan Prabowo membangun bandara Bali utara seperti New Singapore dan New Hongkong. Politisi Partai Gerindra ini menegaskan jika yang ingin dijadikan layaknya Singapura atau Hongkong baru itu bukan Bali secara keseluruhan. Namun, pengembangan bandara Bali utara.
Cawagub Putu Agus Suradnyana (PAS) menyapa masyarakat Buleleng. –MUZAKKY
“Beliau (Prabowo) akan membangun bandara Bali utara seperti The New Singapore dan New Hongkong. Yang dimaksud adalah bandaranya. Tidak seperti yang dipelintir Bali akan dijadikan seperti New Singapore dan New Hongkong. Tidak mengurangi nilai adat istiadat dan budaya Bali,” singgung Ketua DPD Partai Gerindra Bali ini. Jika diberi mandat untuk menjadi Gubernur Bali, De Gadjah mengaku akan langsung berkoordinasi dengan Presiden Prabowo bagaimana mewujudkan bandara tersebut. “Bandara harus jadi dan berproses. Pak Prabowo menyampaikan beliau akan sangat bahagia jika bisa bekerja sama dengan gubernur yang beliau kenal hatinya baik,” sebut dia.
Menurut De Gadjah, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, berharap dan menganjurkan Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana agar terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Mantan Wakil Ketua DPRD Denpasar ini kemudian bertanya pada masyarakat apakah setuju dan berkenan mendengarkan anjuran Prabowo. “Kami ditugaskan, Si Gundul dan Si Gembul untuk memperbaiki Bali karena Bali tidak baik-baik saja. Kami tidak ingin rakyat Bali lapar, miskin, bodoh, dan sakit. Maka dari itu ini adalah perjuangan bersama, bukan Mulia-PAS berdua saja. Ini untuk kepentingan bersama,” tutupnya. 7 mzk
Komentar