Gianyar Dicurigai Impor Pecatur dari Luar Bali
Tuan rumah Porprov Bali XIII/2017, Gianyar sepertinya ingin ‘bermain’ meraih medali di cabor catur.
DENPASAR, NusaBali
Mereka pun dicurigai ‘mengimpor’ pecatur luar. Padahal sebelumnya, Ketua Umum Pengprov Percasi Bali, Sang Putu Subaya memutuskan di Porprov tanpa atlet pecatur luar Bali. Namun justru tuan rumah Porprov Gianyar ‘main-main’ dengan keputusan tersebut.
Informasi yang dihimpun pada Kamis (24/8) diduga ada oknum pengurus Percasi Bali yang lama bermain. Hingga Percasi Gianyar mengantongi KTA KONI Card sebagai prasyarat turun di Porprov. Beberapa pecatur tuan rumah itu dicurigai dari luar Bali dan wilayah.
Menurut Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi pihaknya akan mengecek proses pembuatan KTA bagi atlet pindahan menuju Gianyar. Bagaimana mereka dapat KTA, sementara Pengprov Percasi tidak memberikan restu.
Kalau pun dalam pembuatan KTA itu ada yang menandatangani, disinyalir merupakan pengurus lama yang sengaja membuat kegaduhan di Percasi Bali. Padahal selama ini sudah reda dan semua sepakat menjalankan pembinaan melalui proses yang benar dengan murni pecatur lokal Bali.
“Saya akan cek proses pembuatan KTA, jangan sampai mereka yang mencetak KTA tidak mengetahui kalau Kepengurusan Percasi Bali yang tanda tangan sudah tidak lagi jadi pengurus, atau mereka mencetak KTA tidak didampingi oleh penanggung jawab," kata Suwandi.
Ketua Umum Percasi Gianyar Anak Agung Gunawan, diketahui berulang kali minta persetujuan dari Sang Putu Subaya, selalu mendapat penolakan. Pecatur Gianyar yang mengantongi KONI Card Soedarmadji (pelatih), Astrid Desy Umasari Nidya Anggraeni, Tiara Nugraini Sutanti, Okky Johan Benzel dan Desy Nur Fitriyah.
Padahal dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Jembrana 2016 lalu bersamaan Kejurprov Catur 2016, disepakti Porprov Bali tanpa pecatur dari luar Bali. Namun Percasi Gianyar tetap ngotot tmemboyong atlet luar Bali untuk bermain pada Porprov Bali September mendatang. Strateginya, dengan memasukkan nama-nama tersebut lewat jalur yang tidak benar.
"Rakerda itu memang dasar KONI Bali untuk menolak pecatur pindahan dari luar Bali, dan siap mencabut KTA atlet catur Gianyar," tegas Suwandi. *dek
1
Komentar