Pembatalan Penerbangan Makin Bertambah
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Turis Banyak Cancel dan Extend
Terhadap wisatawan yang memperpanjang masa tinggal (extend) akibat pembatalan penerbangan, PHRI memastikan pihak hotel berikan pelayanan terbaik
MANGUPURA, NusaBali
Jumlah pembatalan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung terus meningkat menyusul pergerakan abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur pada, Kamis (14/11). Abu vulkanik yang terbawa angin ini mempengaruhi jalur udara dan mengancam keselamatan penerbangan.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab menyebutkan hingga, Kamis (14/11) pukul 03.00 Wita terdapat total 346 penerbangan terjadwal terdiri dari 166 penerbangan domestik dan 180 penerbangan internasional. Namun, akibat perkembangan kondisi abu vulkanik, 41 penerbangan dibatalkan pada pagi hari tersebut yang meliputi 9 penerbangan domestik dan 32 penerbangan internasional.
Seiring dengan semakin meluasnya abu vulkanik di siang hari, jumlah pembatalan penerbangan kembali meningkat. "Hingga pukul 14.00 Wita, tercatat ada 52 penerbangan yang dibatalkan, termasuk 11 penerbangan domestik dan 41 penerbangan internasional," ungkap Ahmad Syaugi, Kamis siang kemarin. Rincian pembatalan penerbangan domestik di antaranya meliputi 6 penerbangan keberangkatan, yaitu Indonesia Air Asia rute Labuan Bajo pada pukul 07.10 Wita, Trans Nusa rute Cengkareng pada pukul 09.10 Wita, Trans Nusa rute Cengkareng pada pukul 10.30 Wita, Indonesia Air Asia rute Labuan Bajo pada pukul 15.45 Wita, Citilink Indonesia rute Cengkareng pada pukul 21.45 Wita, dan Citilink Indonesia rute Ujung Pandang pada pukul 23.00 Wita.
Selain itu, terdapat 5 pembatalan kedatangan domestik, yaitu Trans Nusa rute Manado pada pukul 08.25 Wita, Trans Nusa rute Cengkareng pada pukul 09.25 Wita, Indonesia Air Asia rute Labuan Bajo pada pukul 10.05 Wita, Indonesia Air Asia rute Labuan Bajo pada pukul 18.45 Wita, dan Citilink Indonesia rute Lombok pada pukul 15.30 Wita.
Pembatalan penerbangan internasional mencakup 22 keberangkatan menuju beberapa destinasi seperti Singapura, Manila, New Delhi, Adelaide, Melbourne, Sydney, Perth, Brisbane, Hong Kong, Pudong, Xiamen, Doha, Hanoi, Ho Chi Minh, Kuala Lumpur, Incheon, dan Bangalore. Sementara itu, 19 kedatangan internasional dari berbagai kota juga mengalami pembatalan, termasuk Perth, Manila, New Delhi, Adelaide, Sydney, Melbourne, Brisbane, Hong Kong, Pudong, Doha, Ho Chi Minh, dan Bangalore.
Ahmad Syaugi juga mengaku jika pembatalan penerbangan juga terjadi pada Rabu (13/11). Pada hari itu terdapat 135 penerbangan mengalami pembatalan dengan 115 penerbangan terdampak erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki dan 20 penerbangan yang mengalami pembatalan karena alasan operasional maskapai. Namun, menurut catatan pengelola bandara, ada 205 penerbangan yang tetap beroperasi atau sejumlah 60 persen dari total pergerakan harian terjadwal sebanyak 340 pergerakan pesawat.
“Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi meskipun beberapa maskapai memutuskan melakukan pembatalan penerbangan dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan,” tegasnya. Dia merinci, ada 9 maskapai yang melayani rute domestik yang tetap beroperasi dari total 12 maskapai yang ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yakni Air Asia, Batik Air, Citilink, Garuda, Lion Air, Nam Air, Pelita Air, Super Air Jet, dan Transnusa.
Sementara untuk penerbangan internasional ada sejumlah 28 maskapai yang tetap terbang dari total 42 maskapai, yaitu Aero Dili, Air Asia Berhad, Air New Zealand, Air Asia, Batik Air, Cebu Pacific, China Airlines, China Eastern, China Northern, Citilink, Emirates, Etihad, Eva Airways, Garuda, Jetstar Airways, Jetstar Asia Airways, KLM Royal Dutch, Korean Air, Malindo Air, Philipines Airlines, Qantas, Qatar Airways, Scoot Tiger, Singapore Airlines, Thai Airways, Turkish Airlines, Vietjet Air, dan Xiamen.
Untuk realisasi total penerbangan yang batal dampak dari erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki pada, Rabu (13/11) adalah sebanyak 115 penerbangan, terdiri dari 32 penerbangan domestik dan 83 penerbangan internasional. Kemudian untuk penerbangan domestik, sebanyak 16 keberangkatan dan 16 kedatangan yang terdampak. Sementara penerbangan internasional, terdiri dari 42 keberangkatan dan 41 kedatangan yang terdampak.
“Berdasarkan Citra Satelit Cuaca Himawari, sejak Rabu malam sebaran abu vulkanik mengarah ke Barat Daya-Barat Laut menjauhi posisi Bandara Ngurah Rai. Layanan helpdesk tetap difasilitasi di dua lokasi, yakni lantai 2 terminal internasional dan area Customer Service maskapai untuk terminal domestik. PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh instansi komunitas bandara senantiasa memperbarui perkembangan situasi dan berharap kondisi dapat segera normal kembali,” pungkasnya.
Calon penumpang pesawat melihat informasi jadwal keberangkatan di area Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (14/11). –ANTARA
Pembatalan banyak penerbangan dari berbagai maskapai, baik rute domestic maupun internasional sebagai dampak dari erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, tak terhindarkan berimbas pada pariwisata Bali. Banyak bookingan hotel dari wisatawan terpaksa cancel, karena wisatawan tak jadi datang atau kedatangannya ditunda.
“Ya, dengan terjadinya cancel penerbangan, tentu terjadi cancelation wisatawan (wisman) yang datang ke Bali,” ujar Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus saat dihubungi, Kamis (14/11). Namun berapa banyaknya, Perry Markus mengatakan belum bisa memastikan. “Kita belum ada data, masih mengumpulkan ” jelasnya.
Walau demikian gambarannya bisa merujuk pada informasi penerbangan dari PT Angkasa Pura. Karena PT Angkasa Pura merilis tentang informasi penerbangan baik yang cancel maupun yang tetap terbang, khususnya terkait erupsi Gunung Lewatobi tersebut. “Jadi karena penerbangan cancel tentu berpengaruh terhadap kedatangan wisatawan, berdampak juga terhadap bookingan hotel,” ujarnya. Selain cancel hotel, perkembangan erupsi dari Gunung Lewatobi juga menyebabkan banyak wisatawan yang memperpanjang extend atau masa tinggal mereka di hotel. “Karena di lapangan sifatnya dinamis, terkait jadwal penerbangan tersebut,” terang Perry Markus.
Perry Markus berharap PT Angkasa Pura terus memberikan informasi terkini tentang perkembangan jadwal penerbangan terkait dengan erupsi Gunung Lewatobi. “Informasi terupdate itu bisa diberikan kepada tamu-tamu atau wisatawan yang ada di hotel,” katanya. Dengan demikian, wisatawan yang hendak balik namun tertunda karena faktor penerbangan, bisa me-reschedule rencana kepulangannya.
Hal itu sebagai bagian dari layanan kepada wisatawan. “Jadi tak hanya cancel, namun ada yang masih memperpanjang tinggal, sambil menunggu jadwal penerbangan,” kata Perry Markus. Hal senada disampaikan Ketua BPC PHRI Kabupaten Badung, I Gusti Agung Rai Suryawijaya atau Gung Rai. “Begini, terkait erupsi Gunung Lewatobi, berdampak buruk pada situasi penerbangan, termasuk ke Bali,” ujar tokoh pariwisata Bali asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini. Akibatnya banyak penerbangan yang batal. “Mungkin sampai 50 persen. Yang paling banyak justru penerbangan dari Australia ke Bali dan dari Bali ke Australia,” ungkapnya.
Kata Gung Rai, otomatis kondisi tersebut berdampak terhadap kedatangan wisatawan, tentunya banyak yang cancel karena faktor penerbangan. “Namun banyak juga yang extend, memperpanjang tinggal di hotel,” ungkapnya. Terhadap wisatawan yang memperpanjang masa tinggal, Gung Rai memastikan pihak hotel memberikan pelayanan yang terbaik. “Yang ini namanya bencana alam, tentu tak ada yang menghendaki. Hotel tentu memberikan pelayanan yang optimal sebagaimana mestinya,” ujarnya. Sementara tingkat hunian saat ini menurut Gung Rai masih tergolong bagus, antara 75 persen-80 persen. 7 ol3, k17
1
Komentar