nusabali

Dewan Bali Usulkan Bansos untuk Peternak Babi

Tekan Inflasi dan Perkuat Kearifan Lokal Bali

  • www.nusabali.com-dewan-bali-usulkan-bansos-untuk-peternak-babi

DENPASAR, NusaBali - Wakil Ketua DPRD Bali Ida Gede Komang Kresna Budi mendorong agar bantuan hibah bansos yang difasilitasi dewan tidak hanya menyentuh pembangunan fisik, tetapi juga menyentuh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), salah satunya peternak babi.

Politisi Partai Golkar ini akan mendorong eksekutif (Pemprov Bali) untuk mewujudkan bantuan hibah/bansos untuk peternak babi sebagai upaya menjaga kearifan lokal di Bali.

“Masyarakat tetap perlu bansos/hibah berupa fisik seperti pembangunan bale banjar maupun perbaikan Pura. Namun, untuk UMKM seperti peternak babi perlu kita pikirkan. Saya sudah punya ide dan akan dorong pemerintah daerah yakni Pemprov Bali dan kawan-kawan di DPRD Bali menyalurkan bansos/hibah untuk peternak babi di seluruh Bali,” ujar Kresna Budi, di Denpasar, Jumat (15/11).

Menurut Kresna Budi, penyaluran bantuan hibah/bansos untuk peternak babi ini akan berdampak luas. Pertama menjaga kearifan lokal Bali. Karena masyarakat Bali dalam setiap kegiatan adat identik dengan kegiatan mebat  yang menggunakan olahan daging babi. Kedua, pemerintah mendidik masyarakat lebih kreatif, karena memberikan pancing, bukan memberikan ikan yang kesannya selama ini memanjakan. 

Selain untuk menjaga kearifan lokal Bali, kata Kresna Budi juga mampu menekan inflasi dengan kenaikan harga daging babi setiap saat. “Selama ini peternak babi sangat jarang tersentuh bansos/hibah. Musim Pemilu pun, saat para kandidat banjiri masyarakat dengan bansos, jarang ada yang perhatian dengan peternak babi. Apalagi di musim penyakit ASF (African Swine Fever), peternak tambah kelenger,” politisi dari Kelurahan Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.

Kresna Budi mengaku, saat masih duduk di Komisi II DPRD Bali periode 2019-2024  sering menyalurkan bantuan untuk kelompok peternak babi di Kabupaten Buleleng. “Bantuan ini kita berikan kepada konstituen dengan dana pribadi, karena kita melihat lebih berdampak terhadap ekonomi masyarakat,” ujar Ketua DPD II Golkar Buleleng ini.

Jika menggunakan anggaran bansos/hibah dikatakan Kresna Budi, setiap kelompok ternak babi bisa dikucurkan mulai Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Anggaran itu untuk membeli bibit, membeli pakan. “Ini bisa menjadi modal awal mereka mengembangkan peternakan babi di daerah. Bahkan, jika diberikan pelatihan dan dibina dengan serius mereka bisa menjadi produsen besar,” ujar Kresna Budi.n nat 

Komentar