SMP Dwijendra Denpasar Sambut Rahina Purnama Kalima dengan Antusiasme
DENPASAR, NusaBali.com – SMP Dwijendra Denpasar menyambut rahina purnama sasih kalima dengan semangat yang tinggi, menggelar serangkaian kegiatan berbasis budaya, seni, dan agama Hindu. Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat Bali dalam merayakan hari suci, yang diadakan setiap bulan pada hari purnama.
I Made Dharma Astika, SS. M.Hum, Wakil Kepala Hubungan Masyarakat dan sekaligus guru bahasa Inggris di SMP Dwijendra, menjelaskan bahwa untuk menyambut purnama kalima yang jatuh pada Sabtu, 16 November 2024, pihak sekolah telah mempersiapkan berbagai acara yang melibatkan seluruh unit di Yayasan Dwijendra, mulai dari PAUD hingga Universitas.
“Dalam rangka purnama kelima, kami mengadakan piodalan di Pura Mahawidya Dwijasrama Dwijendra. Seluruh unit Yayasan Dwijendra berkolaborasi dalam acara ini, khususnya unit SMP. Siswa kelas 7 membuat gebogan, kelas 8 membuat sate, dan kelas 9 membuat lawar. Selain itu, kami juga berkolaborasi dengan unit lainnya untuk mempersembahkan berbagai tarian tradisional seperti Baris Gede, Rejang Renteng, Topeng Keras, Rejang Dewa, dan lain-lain,” ujarnya.
Sebagai sekolah yang berbasis budaya Bali, SMP Dwijendra selalu mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini terlihat dari berbagai aktivitas yang dilakukan dalam rangka menyambut purnama kelima, termasuk ngelawar, mapenjor, dan gotong royong dalam mempersiapkan piodalan.
“Sebagai bagian dari Yayasan Dwijendra, kami ingin memastikan bahwa siswa-siswi kami tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga nilai-nilai budaya yang kuat. Harapan kami adalah agar mereka dapat menjadi generasi penerus yang menjaga dan melestarikan budaya Bali, yang memang merupakan nafas kehidupan di pulau ini,” tambahnya.
Selain itu, I Made Dharma Astika juga berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan berkah bagi umat Hindu yang merayakan hari suci ini. “Semoga pada rahina purnama kelima ini, semua umat Hindu mendapatkan berkah, dan seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar,” harapnya.
Kegiatan ini juga memiliki tujuan yang lebih besar, yakni mengajarkan anak-anak didik untuk lebih mengenal dan memahami kebudayaan Bali, serta mengarahkannya agar kelak dapat berperan aktif dalam masyarakat. Melalui pembelajaran sejak dini, diharapkan mereka dapat tumbuh menjadi individu yang mencintai dan melestarikan seni dan budaya Bali. *m03
Komentar