Jangan Remehkan Gangguan Gerak, Lansia Perlu Lebih Peduli Kesehatan Neurologis
Paguyuban Purna Bhakti Husada Wredi RSUP Prof Ngoerah
Lansia
Tremor
Parkinson
Gangguan Gerak
Perdosni
Kesehatan
DENPASAR, NusaBali.com – Dalam rangka memperingati Hari Gangguan Gerak Sedunia (World Movement Disorder Day) 2024, Kelompok Studi (Pokdi) Gangguan Gerak Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Cabang Denpasar bersama KSM Neurologi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah/FK Unud menggelar seminar awam, senam bersama, dan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (17/11) di Aula Gedung Poliklinik Lantai 5 RSUP Ngoerah, Denpasar.
Acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini menyasar anggota Paguyuban Purna Bhakti Husada Wredi RSUP Ngoerah. Hadir pula Ketua Paguyuban, Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM, dan pembina paguyuban, dr. I Gusti Lanang Made Rudiartha, MHA.
Ketua Panitia Hari Gangguan Gerak Sedunia 2024, dr. Sri Yenni Trisnawati, M.Biomed, Sp.S(K), menjelaskan bahwa layanan poli khusus gangguan gerak di RS Ngoerah telah berjalan sejak 2022. “Setiap hari kami menangani 15 hingga 20 pasien gangguan gerak, termasuk Parkinson dan distonia. Edukasi ini sangat penting agar masyarakat lebih sadar. Dengan gejala ringan seperti tremor, masyarakat kini lebih cepat mencari pengobatan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan peran terapi botulinum toksin, yang tersedia khusus di RS Ngoerah. "Terapi ini efektif untuk pasien hemifacial spasm, distonia, atau kekakuan otot lainnya, sehingga kualitas hidup pasien dapat meningkat," tambahnya.
Ketua Pokdi Movement Disorder, Prof. Dr. dr. Dewa Putu Gede Purwa Samatra, Sp.N(K), mengimbau masyarakat untuk tidak meremehkan gangguan gerak. "Gangguan gerak memang tidak mematikan seperti serangan jantung, tetapi sangat mengganggu kualitas hidup. Edukasi dan pengobatan dini sangat penting, apalagi sebagian besar obat untuk Parkinson dan gangguan lainnya telah ditanggung BPJS," jelasnya.
Senam sambil tetap duduk diikuti antusias oleh peserta Hari Gangguan Gerak Sedunia 2024 di Denpasar.
Direktur Utama RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes., menyatakan bahwa fasilitas dan tenaga medis untuk menangani gangguan gerak di RSUP Ngoerah sudah sangat lengkap. "Kami memiliki poli khusus gangguan gerak, peralatan yang memadai, serta dokter spesialis subkonsultan. Acara ini juga bertujuan memperkenalkan gangguan gerak kepada masyarakat luas agar lebih peduli terhadap gejala yang sering dianggap sepele," ungkapnya.
Rangkaian acara meliputi pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol, senam bersama, seminar awam bertema “Tremor, Apakah Gemetar Itu Berbahaya?”, hingga sesi permainan dan pembagian doorprize.
Melalui kegiatan ini, RSUP Ngoerah berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya deteksi dini dan penanganan gangguan gerak untuk meningkatkan kualitas hidup, khususnya di usia lanjut.
Komentar