KPU Denpasar Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024
KPU Targetkan Pemilih 30 Detik di Bilik
Di TPS 25 Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat terdapat sebanyak 580 orang pemilih, pindahan 3 orang, dan menggunakan e–KTP sebanyak 2 orang.
DENPASAR, NusaBali
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Denpasar menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada Serentak 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 25 Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat, Minggu (17/11). Ketua KPU Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggraeni, mengatakan lewat simulasi ini penyelenggara menargetkan pemilih menghabiskan waktu hanya 30 detik di bilik suara.
“Kami berharap tidak lebih dari 30 detik ya untuk dua jenis pemilihan, karena kan ada hampir 600 orang pemilih. Kalau pelaksanaannya hanya 6 jam, artinya 60 menit kali 6 jam hanya bisa 360 orang,” kata Sekar.
“Kalau sampai 1 menit per pemilih sepertinya kurang waktu, tapi ya ini bisa dibagi di empat bilik suara. Jadi maksimal lah di balik biliknya tidak lebih dari 1 menit,” sambung Sekar.
Sekar mengatakan di TPS 25 ini terdapat pindahan 3 orang dan menggunakan KTP elektronik sebanyak 2 orang. Dalam simulasi ini dilibatkan sebanyak 580 orang pemilih yang digelar mulai pukul 07.00 Wita.
Dalam simulasi ini, menggunakan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) real yang memang bertugas saat pemungutan suara pada 27 November mendatang. “Kami sudah lantik sebanyak 7.007 orang KPPS dan sudah juga diberikan Bimtek sampai 11 November kemarin,” ucap Sekar.
Dia mengatakan, tujuan simulasi ini ingin memberikan pelajaran atau latihan kepada KPPS dan disaksikan PPK dan PPS se-Kota Denpasar. “Sehingga mereka akan lebih siap dalam bertugas nanti pada 27 November,” jelasnya.
Sekar menambahkan, untuk pemilih lansia dan disabilitas disiapkan tempat khusus. Nantinya mereka akan didahulukan untuk memberikan hak pilihnya. Selanjutnya, terkait persiapan pemungutan suara, pihaknya memfasilitasi warga yang pindah memilih hingga 20 November pukul 23.59 Wita bagi yang ber-KTP Provinsi Bali dan terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT).
Sementara untuk loading kotak suara akan dilaksanakan 18 November dengan melibatkan PPK, PPS, dan perwakilan masing-masing dua orang KPPS dari 1.001 TPS di Denpasar. Sekar mengatakan tak ada TPS khusus di Denpasar.
KPU Kota Denpasar juga melakukan antisipasi pemungutan suara ulang (PSU) dan TPS rawan di Denpasar. Dalam antisipasi PSU ini KPU memberikan pembekalan kepada KPPS sehingga tidak melakukan kesalahan yang bisa mengakibatkan PSU. “Misalnya ada satu orang yang menggunakan KTP luar tapi tidak pindah memilih. Hal itu kami antisipasi,” ujar Sekar.
Sementara itu, untuk TPS rawan di Denpasar, pihaknya berpedoman pada data dari kepolisian berdasarkan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu. TPS rawan di Denpasar yakni di Pemogan yang sempat terjadi pemukulan.
Kemudian di Dauh Puri Kaja karena adanya penghitungan suara ulang. Selain itu, pihaknya juga antisipasi kecamatan yang memiliki desa/kelurahan dengan TPS paling banyak.
Untuk Denpasar Utara yakni Pemecutan Kaja, Denpasar Barat yakni Pemecutan Kelod, Denpasar Selatan yakni Kelurahan Sesetan, dan Denpasar Timur yakni Kesiman Kertalangu.
Beberapa antisipasi juga dilakukan saat pemungutan suara, salah satunya adanya potensi pemilih ber-KTP luar Denpasar, tetapi tidak mengurus pindah memilih dan ingin memilih di TPS tujuan.
Juga antisipasi warga luar Provinsi Bali yang ingin memilih di Denpasar. Termasuk ketelitian petugas KPPS dalam membaca surat suara hasil coblosan, kemudian menuangkan ke C Plano dan salinan ke C salinan. “Tapi sekarang lebih mudah karena hanya ada dua pemilihan, sehingga tidak akan sampai malam,” tandas Sekar. 7 ant, mis
Komentar