Jelang Libur Nataru, ASDP Siapkan 57 KMP di Selat Bali
NEGARA, NusaBali - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan layanan dan fasilitas di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Kini ada sekitar 57 Kapal Motor Penumpang (KMP) siap beroperasi di Selat Bali.
Sesuai rilis yang diterima NusaBali, Rabu (20/11), Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyatakan bahwa langkah strategis telah diambil guna mengantisipasi lonjakan penumpang selama masa angkutan Nataru nanti. Di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, dinyatakan terdapat sekitar 57 KMP dan 16 dermaga yang siap beroperasi.
Dari 57 KMP itu, salah satunya adalah KMP Jatra II yang merupakan salah satu kapal berkapasitas jumbo. Kapal milik ASDP yang juga sempat diperbantukan di Selat Bali saat masa angkutan Lebaran 2024 lalu itu, akan kembali diperbantukan di Selat Bali saat masa angkutan angkutan Nataru nanti. "Salah satu kapal andalan, KMP Jatra II yang dioperasikan ASDP mampu mengangkut hingga 100 kendaraan dalam satu kali perjalanan. Selain itu, ASDP juga mengajukan tiga kapal tambahan kepada BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) untuk mendukung operasional," ujar Shelvy.
Shelvy menegaskan bahwa pengaturan jadwal kapal merupakan kewenangan BPTD sebagai regulator. Menurutnya, kolaborasi erat dengan BPTD memungkinkan pengaturan operasional armada yang lebih fleksibel. Berdasar prediksinya, masa puncak arus mudik libur Nataru akan terjadi pada 20-21 Desember dan 24 Desember 2024. Sementara puncak arus balik diperkirkan akan terjadi pada 29-30 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
Selian kesiapan armada, Shelvy menyatakan juah ada kesiapan peningkatan fasilitas pelabuhan di Ketapang dan Gilimanuk. "Di Pelabuhan Ketapang, kapasitas parkir mencapai 1.670 kendaraan kecil dengan dukungan 26 loket, 110 CCTV, dan posko kesehatan. Sementara di Pelabuan Gilimanuk, kapasitas parkir ditambah menjadi 1.335 kendaraan kecil, dilengkapi 19 loket, 87 CCTV, serta fasilitas tambahan lainnya," ucap Shelvy.
Meski sudah ada kesiapan tersebut, Shelvy menyatakan bahwa penerapan delaying system (sistem penundaan) dan buffer zone (zona penyangga) akan menjadi kunci utama kelancaran lalu lintas menuju pelabuhan. Di Ketapang, disiapkan buffer zone di Grand Watudodol, Terminal Sritanjung, dan Bulusan. Sementara di Gilimanuk, disiapkan buffer zone di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik dan Terminal Kargo Gilimanuk.
Di samping itu, Selvy juga mengimbau agar pengguna jasa turut mendukung kelancaran arus nanti dengan membeli tiket secara online melalui Ferizy. Termasuk memperhatikan radius minuman pembelian tiket, yakni minimum 2,65 kilometer (km) dari Pelabuhan Ketapang dan mininum 2 km dari Pelabuhan Gilimanuk. "Kami berharap kelancaran layanan Nataru 2024/2025 dapat tercapai dengan dukungan aktif semua pihak. Termasuk para pengguna jasa," tutup Shelvy.7ode
1
Komentar