KOI Optimalkan Potensi Cabor Beregu
Ketua NOC Indonesia
Raja Sapta Oktohari
Olimpiade Los Angeles
Presiden Prabowo Subianto
Komite Olimpiade Indonesia (KOI)
Atlet Indonesia
JAKARTA, NusaBali - Untuk meloloskan lebih banyak atlet ke Olimpiade Los Angeles (LA) 2028, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan mengoptimalkan potensi cabang olahraga beregu. Target itu sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin lebih banyak atlet Indonesia ke Olimpiade.
Di Olimpiade Paris 2024, Indonesia meloloskan 29 atlet atau lebih banyak dibanding dalam empat edisi sebelumnya. Di Olimpiade Beijing 2008, Indonesia meloloskan 24 atlet. Di London 2012 ada 22 atlet, di Rio de Janeiro dengan 28 atlet, di Tokyo 2020 juga 28 atlet.
"Target ini disampaikan langsung Pak Presiden Prabowo saat kami bertemu langsung di sela-sela penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024 lalu, dan jadi fokus yang kita kejar bersama. Jadi tahap awal, target utama memperbanyak atlet ke Olimpiade 2028 di LA, Amerika Serikat," kata Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari alias Okto, Rabu (20/11).
Untuk mencapai target tersebut, kata Okto, NOC Indonesia berusaha untuk mengoptimalkan potensi dari berbagai cabang olahraga, khususnya yang masuk dalam kategori beregu. Selain itu, diplomasi internasional bersama dengan negara-negara lain dan federasi internasional cabang olahraga juga terus dilakukan.
Salah satu contohnya kerja sama KOI dengan NOC Qatar, Hungaria dan Uzbekistan. Serta beberapa Federasi Internasional, seperti International Judo Federation (IJF), World Aquatic, International Weightlifting Federation (IWF), Federation Internationale Gymnastic (FIG) dan Federasi Akuatik Internasional (FINA).
Kerja sama ini dilakukan dengan dasar untuk mendorong pembinaan pertukaran pelatihan atlet antar-federasi nasional kedua negara terkait partisipasi bilateral dan multilateral kompetisi serta pelatihan.
“Kita harus mengoptimalkan potensi dari berbagai cabang olahraga, khususnya yang kategorinya itu olahraga tim atau beregu," ungkap Okto.
Selain diplomasi, NOC Indonesia juga mendorong pemerintah dan DPR untuk memberi dukungan afirmatif, termasuk insentif pajak bagi sektor swasta yang mendukung pengembangan olahraga. Cara ini mencontoh kebijakan Amerika Serikat yang merupakan negara kuat di bidang prestasi olahraga dunia. k22
Komentar