Patung Adipura Diganti Gebug Seraya
Patung Trofi Adipura
Gebug Seraya
Plt Bupati Karangasem
I Wayan Arta Dipa
CSR (Corporate Social Responsibility)
Pergantian patung ini sesuai arahan Plt Bupati Karangasem I Wayan Arta Dipa, patung tari Gebug Desa Seraya, lebih representatif.
AMLAPURA, NusaBali
Patung Trofi Adipura di pertigaan Terminal Desa Seraya, Jalan Bhayangkara, Amlapura, dibongkar. Rencananya, patung kebanggaan pemerintah daerah dalam bidang keasrian kota pada era orde baru ini akan diganti dengan patung tari Gebug Desa Seraya.
"Pengerjaan patung tari Gebug Desa Seraya ini tengah berjalan, menggunakan dana CSR," jelas Kadis Lingkungan Hidup Karangasem I Nyoman Tari di ruang kerjanya, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Kamis (21/11).
Kata dia, pergantian patung ini sesuai arahan Plt Bupati Karangasem I Wayan Arta Dipa, patung tari Gebug Desa Seraya, lebih representatif. Karena lokasinya di pertigaan depan Mapolres Karangasem di jalur menuju Desa Seraya. Di samping itu tari Gebug Desa Seraya, cukup dikenal di masyarakat. Setiap warga yang melintas di pertigaan itu nantinya terinspirasi adanya tari Gebug Desa Seraya yang dilestarikan secara turun-temurun.
Pentingnya melestarikan tari Gebug Desa Seraya karena diyakini tari sakral itu di setiap pentasnya bertujuan untuk memohon turunnya hujan, terutama di musim kemarau. Nanti akan ada dua penari pegang tameng dan pecut di puncak tugu tersebut. Patung ini mengandung pesan sakral agar tarian itu tetap diwariskan turun-temurun.
Sedangkan patung Adipura yang dibangun tahun 2007, zaman Bupati I Wayan Geredeg. Karena sejak tahun itu memenangkan trofi Adipura, selanjutnya berturut-turut 8 kali meraih trofi itu, 2007-2014, tahun 2015 sempat kurang beruntung meraih trofi, hanya mendapatkan sertifikat. Menyusul kepemimpinan Bupati I Gust Ayu Mas Sumatri kembali meraih Trofi Adipura tahun 2016-2019.
Trofi Adipura dimenangkan itu kategori kota kecil untuk lingkungan yang bersih. "Patung Trofi Adipura tetap dibangun, hanya dipindah ke Kantor Dinas Lingkungan Hidup, dananya dari CSR (corporate social responsibility)," jelas I Nyoman Tari.
Itu artinya, kata Tari, patung Trofi Adipura tetap ada karena merupakan catatan sejarah merupakan penghargaan di bidang kebersihan kategori kota kecil. Penghargaan itu diraih setelah selama ini mengandalkan, 464 tenaga kebersihan, termasuk 25 sopir yang secara kontinyu bersih-bersih dan angkut sampah. Sehingga kota Amlapura selalu terlihat bersih dan nyaman.7k16
1
Komentar