Dewan Dukung Pemindahan Napi ke Nusakambangan
DPRD Bali dukung langkah Kanwil Kemenkum HAM dan Polda Bali melakukan shock therapy dengan memindahkan napi kelas kakap, termasuk napi dari anggota Ormas, ke LP Batu, Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah.
Shock Theraphy Harus Berkelanjutan
DENPASAR, NusaBali
Dewan mengingatkan shock therapy ini harus berkelanjutan, bukan hanya hangat-hangat tahi ayam, demi menjaga kondusivitas Bali.
Ketua Komisi I DPRD Bali (membidangi peraturan, hukum, pemerintahan) I Ketut Tama Tenaya mengatakan, tindakan untuk me-Nusakambangan-kan 10 napi kelas kakap merupakan sebuah shock therapy dan pembinaan yang bagus. “Tapi, jangan hangat-hangat tahi ayam. Ini harus berkelanjutan,” ujar Tama Tenaya saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (25/8).
Menurut Tama Tenaya, biasanya yang terjadi selama ini adalah ganti pemimpin, ganti kebijakan. Padahal, rasa nyaman, tenang, aman, dan tertib untuk masyarakat itu kebutuhan mendasar terus menerus. “Rasa aman bisa menciptakan aktivitas ekonomi yang baik, rasa aman bisa membuat karyawan bekerja dengan tenang. Pulang kerja tidak dicegat geng motor, itu kan harus berlangsung terus menerus. Jangan ganti pemimpin, lagi ada kebijakan baru,” jelas politisi PDIP asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Tama Tenaya menyebutkan, pasang surut kondisi keamanan di Bali tergantung juga gerakan dari petugas keamanan. Kalau gencar sebagaimana dilakukan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose saat ini, pastilah penjahat, bandit, dan pengedar narkoba akan keder dan tiarap.
“Jika kendor lagi, penjahat bangkit kembali. Saya harapkan nanti jangan kendor petugasnya, hingga keamanan lagi terganggu. Tegas itu harus berkelanjutan dan tidak pandang bulu. Kami setuju dengan Kapolda Bali sekarang dengan gerakan sapu bersihnya, Ini lumayan dalam cipta kondisi untuk Bali yang aman,” tegas Tama Tenaya.
Tama Tenaya berharap segala kejahatan dan pengganggu ketertiban di Bali supaya bisa dibersihkan. “Termasuk membersihkan geng motor yang masih saja memakan korban. Bagi kami, geng motor ini sudah keterlaluan. Kita harapkan polisi bertindak tegas menyikat geng motor,” tandas mantan Bendahara DPC PDIP Bali 2010-2015 ini.
Sementara itu, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama mengatakan langkah Polda dan LP Kerobokan (di bawah Kanwil Kemenkum HAM) untuk memindahkan 10 napi kakap ke Nusakambangan, sudah tepat. Dengan demikian, Bali akan semakin kondusif. Ini bisa menimbulkan efek jera, di mana pelaku kejahatan, termasuk juga napi yang sering membuat onar, tidak akan berani berulah. “Langkah Polda Bali ini kami dukung sepenuhnya,” tegas Adi Wiryatama yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Jakarta, Jumat kemarin.
Adi Wiryatama menyatakan, saat ini kondisi Bali relatif tenang, meskipun dari sisi angka kriminal dan gangguan keamanan masih ada beberapa kasus. Namun, hal itu tidak terlepas dari keterbatasan sebuah lembaga. “Saat ini kondisi Bali relatif aman, mudah-mudahan terjaga terus,” ujar mantan Bupati Tabanan dua kali periode (2000-2005, 2005-2010) ini.
Adi Wiryatama mengajak seluruh elemen masyarakat Bali memberikan dukungan kepada Polda Bali dan LP Kerobokan untuk menciptakan kondisi aman secara ber-kesenimbungan, mengingat Bali adalah daerah pariwisata. “Ini perlu ada dukungan seluruh komponen masyarakat. Kami DPRD Bali mendukung pemindahan napi Ormas, kalau itu kebijakan untuk membuat situasi kondusif,” tegas Adi Wiryatama. *nat
Komentar