Debat Kedua Pasangan Calon di Pilkada Klungkung 2024
Penanganan Sampah Jadi Perdebatan Hangat
Astaguna berencana menciptakan teknologi baru, Satriya akan mengoptimalkan TOSS, sedangkan Jaya akan membentuk BLUD.
SEMARAPURA, NusaBali
Permasalahan sampah jadi topik hangat dalam debat kedua Calon Bupati–Wakil Bupati Klungkung yang digelar di Hotel Prime Plaza Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Jumat (22/11) malam.
Pasangan Cabup-Cawabup nomor urut 1 I Made Kasta–I Ketut Gunaksa (Astaguna) menawarkan penanganan sampah di Gumi Serombotan dengan menciptakan teknologi baru untuk pengolahan daur ulang sampah yang sulit didaur ulang selama ini.
Paslon nomor urut 2 Made Satria–Tjokorda Gde Surya Putra (Satriya) akan memaksimalkan program TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) yang digagas mantan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dengan mengurai sampah dari rumah tangga.
Petugas melakukan pemeriksaan di pintu masuk menuju lokasi debat kedua paslon Pilkada Klungkung 2024, Jumat (22/11) malam, di Denpasar. –IST
Sementara paslon nomor urut 3 I Ketut Juliarta–I Made Wijaya (Jaya) dengan membentuk BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) untuk menangani sampah berkelanjutan.
Adapun 5 panelis dalam debat tersebut yakni Dr Ni Wayan Widhiasthini S Sos MSi (Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Undiknas University), Prof Dr I Made Candiasa M I Kom (Guru Besar Universitas Pendidikan Ganesha), Prof Dr Ir I Dewa Gde Mayun Permana MS (Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana), Dr Nengah Landra SE MM (Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Universitas Mahasaraswati), Dr Drs I Made Wena MSi (Lektor Universitas Mahasaraswati).
Ketika sesi penajaman visi dan misi paslon, salah satu pembahasan yakni pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Di mana Kabupaten Klungkung sudah menerapkan sistem pengelolaan sampah yaitu TOSS, mengalami kemacetan atau tidak mengikuti pengolahan sesuai SOP. Sehingga apa langkah paslon lakukan untuk mengatasi hal tersebut.
Paslon nomor urut 1 yang disampaikan oleh Ketut Gunaksa mengatakan ada beberapa tahapan untuk menerapkan pengelolaan sampah berbasis sirkular, yaitu mengurangi bahan plastik sekali pakai.
Alternatifnya adalah, pertama harus menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Kedua, membuat infrastruktur untuk pengumpulan sampah dan pengolahan sampah itu harus diperbanyak di Kabupaten Klungkung. “Ketiga, menciptakan teknologi baru untuk pengolahan daur ulang sampah yang sulit didaur ulang selama ini,” ujar Gunaksa. Ada juga sistem ecobrik yakni botol plastik bisa dibuat jadi batako ramah lingkungan.
Selanjutnya pemaparan paslon nomor urut 2 yang disampaikan Tjok Surya, sistem TOSS tidak ada masalah. Sebenarnya yang jadi masalah adalah bagaimana kapasitas TOSS 50 ton diberikan beban 100 ton. "Sebagai pemerintah kita harus bisa mengurai, kita harus memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa sampah ini adalah tanggung jawab kita," ujar Tjok Surya.
Dengan memilah, mengolah, dan memanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga sendiri, maka pada akhirnya nanti sampah ketika mampu dikelola akan memberikan nilai ekonomis secara langsung ataupun tidak langsung. “Sampah anorganik menjadi produk recycle dan sampah organik bisa kita kelola menjadi pupuk yang bermanfaat bagi sektor pertanian,” kata Tjok Surya.
Paslon nomor urut 3, yakni Ketut Juliarta mengatakan masalah sampah adalah masalah serius. "Kita di Paket Jaya akan membentuk BLUD," ucapnya.
Jadi, BLUD ini akan fokus mengurus sampah. Agar tidak lagi dana desa digunakan untuk mengurus sampah. “Dengan dibuatnya BLUD ini, maka dana desa tetap aman,” kata Juliarta.
Kemudian, Wijaya menambahkan BLUD dibuat untuk merevitalisasi TOSS yang ada. Kedua, untuk mengoptimalkan TPS3R di seluruh Kabupaten Klungkung. “BLUD membuat sampah menjadi rupiah, ini yang penting,” tandasnya.
Sehingga masalah sampah tidak menggerogoti anggaran Klungkung ke depan atau anggaran ke desa. “Kami akan mengadakan kampanye gerak bersih Klungkung. Dari rumah tangga pemilahan sampah organik dan anorganik, sampah basah maupun sampah kering. Sampah basah kita jadikan kompos, sampah kering kita jadikan energi. Ini mempunyai nilai ekonomi ke depan. BLUD akan kita buat untuk menangani sampah berkelanjutan,” kata Wijaya. 7 wan
1
Komentar