nusabali

Produk Kerajinan Capil di Pemenang Masih Eksis

Tradisional dan Unik Jadi Daya Tarik Wisatawan

  • www.nusabali.com-produk-kerajinan-capil-di-pemenang-masih-eksis

DENPASAR, NusaBali - Di tengah banyak ragam dan produk topi berbahan kain, kulit maupun bahan lainnya, capil atau topi tradisional berbahan janur dianyam masih eksis hingga saat ini. Buktinya produk capil hasil kerajinan tangan ini masih diminati oleh kalangan wisatawan.

Salah satu daerah yang masih memproduksi kerajinan capil yakni di Banjar Pemenang, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Bakan, ada sekitar 20 perajin capil yang masih eksis hingga sekarang. “Kalau dahulu banyak, hampir setiap keluarga bisa membuat capil,” ujar I Wayan Nordin, 45, salah seorang perajin di banjar setempat.

Namun belakangan ini, katanya, warga lebih memilih pekerjaan lain, yang lebih cepat mendapatkan hasil seperti kerja meburuh sebagai petani, buruh bangunan dan pekerjaan yang lainnya. “Membuat capil itu prosesnya lama, sehingga dapat uang juga lama,” lanjut Nordin.

Menurut Nordin, proses pembuatan capil itu cukup memakan waktu. Mulai dari tidak dari ngeset janur, merebus, memasang sengkulung, nadang (memanaskan), hingga merapikannya sebelum diambil pedagang untuk dijual kembali. “Kalau dihitung-hitung mungkin tak sampai Rp 50 ribu per hari,” katanya. Karena itulah, Nordin menuturkan, kini banyak perajin capil seperti dirinya juga mengambil pekerjaan lain untuk tambahan pemasukan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. “Jadi (sekarang) ini pekerjaan sampingan,” imbuhnya.

Dikatakan, rata-rata 6 kodi atau 120 biji capil diserahkan kepada pelanggan setiap sekali pengambilan. Harga per biji Rp 20.000. “Kalau harga jual di pasar atau warung tentu lain lagi,” ucap Nordin.

Belakangan kerajinan membuat capil berbahan janur ini juga dijadikan bagian dari daya tarik dari pengembangan Desa Wisata Nyalian. “Kami masukkan dalam bagian dari paket desa wisata bersama dengan potensi-potensi lainnya. Terutama daya tarik destinasi Melukat di Pura Tirta Tadah Uwuk (Banjar/Desa Adat Umanyar) dan daya tarik yang lain,” ujar I Wayan Darmika selaku Ketua Pengelola Destinasi Wisata Melukat Pura Tirta Tadah Uwuk.

Menurut Darmika, berbahan alami dari janur dan proses pembuatannya secara tradisional serta hasil yang unik, capil ini cukup menarik minat wisatawan. Makanya, dia berharap hal ini berdampak pada geliat perkembangan ekonomi Desa Wisata Nyalian. “Ini bagian dari kearifan dan potensi wisata desa untuk mengembangkan desa wisata,” kata Darmika. 7 k17

Komentar