Pelatih Porprov Denpasar Digembleng Ilmu Motivasi
Sebanyak 72 pelatih Porprov Denpasar digembleng selama dua hari di Wisma Werdapura, Denpasar, mulai Sabtu (26/8) ini.
DENPASAR, NusaBali
Ke-72 pelatih itu berasal dari 34 cabor resmi dan 2 cabor eksebisi, masing-masing cabor diwajibkan mengirimkan dua pelatih. Program KONI Denpasar itu mematangkan kesiapan pelatih dengan membekali ilmu motivasi. Sebab pelatih dinilai paling dekat dengan atlet di lapangan.
Humas KONI Kota Denpasar, Dewa Gde Rai di Denpasar Jumat (25/8) mengatakan, ilmu psikologi dan motivasi itu akan diberikan narasumber dari Jakarta, yakni anggota Prestasi KONI Pusat, Dr. N. Nurasi Nurasjati.
"Kami tetap mengedepankan pola ilmiah dalam membekali pelatih. Sebab, pelatih juga perlu digembleng untuk meningkatkan kualitasnya. Terutama dari sisi non teknis dalam hal ini ilmu motivasi untuk atletnya," beber Dewa Rai.
Penggemblengan pelatih selama dua hari berturut-turut itu diharapkan diikuti dengan baik. Sebab nantinya pelatih diharapkan tetap optimal mendamipingi atletnya. Terutama pada saat atletnya tidak bergairah. Disini pentingnya pelatih melakukan gebrakan lain lewat motivasi. Motivasi yang dapat menggugah dan semangat kembali para atletnya, sehingga tetap percaya diri dan tampil dalam performance terbaiknya.
"Bagaimana proses kemasannya, itu tergantung situasi pelatih. Terpenting dasar-dasar memotivasi atletnya kami berikan dulu materinya lewat pembicara dari KONI Pusat," jelas Dewa Rai.
Selain pembicara dari pusat, juga pembicara dari Sekda Kota Denpasar, yang akan membeber tentang fanatisme daerah. Pelatih diminta juga bangga bisa membela daerahnya. Sebab, ini sifatnya pilihan. Dan, tetap berupaya bahwa Kota Denpasar sebagai barometer olahraga di Bali.
“Main di Porprov atlet Denpasar tetap mengedepankan sportivitas. Meraih prestasi dengan cara-cara elegan dan terhormat," terang Dewa Rai.
Mengingat, Denpasar selalu mengedepankan proses pembinaan. Proses dengan cara terpola dan terukur lewat program-program yang jelas. Karena menuju juara di Porprov tidak bisa dilakukan dengan menyulap begitu saja. Melainkan lewat kerja keras semua pihak. Baik mulai program KONI, event olahraga yang berkelanjutan, serta dukungan dana dari Pemerintah. *dek
Komentar