nusabali

Ketua Percasi Ancam Mundur

  • www.nusabali.com-ketua-percasi-ancam-mundur

Jika sampai diloloskan dan bertanding di Porprov, saya pasti mundur dari Ketum Pengprov Percasi Bali. Saya komitmen untuk itu.

Soal Sidang ‘Pecatur Impor’ Gianyar

DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Bali, Sang Putu Subaya menegaskan siap mundur dan meletakkan jabatan dari pucuk pimpinan Cabor Catur di Bali, jika dalam proses sidang atas Banding di Dewan Hakim Porprov, pecatur 'impor' asal Pengcab Percasi Gianyar diloloskan di Porprov Bali XIII/2017. 

Agenda sidang yang direncanakan maraton dan diputuskan Senin (28/8) di KONI Bali melalui Ketua Dewan Hakim Fredrik Billy. Pada siadang Sang Tu siap membeberkan segala bukti yang ada. Sebab, dia komitmen sejak awal Porprov, khusus cabor catur murni pecatur local asli Bali. 

"Jika sampai diloloskan dan bertanding di Porprov, saya pasti mundur dari Ketum Pengprov Percasi Bali. Saya komitmen untuk itu. Jadi apa yang saya ucapkan itu akan benar-benar saya laksanakan," ungkap Sang Putu Subaya, di Denpasar Jumat (25/8).

Pria yang biasa disapa Sang Tu itu mengatakan, dia merasa malu dengan Pengcab/Pengkor Percasi di Bali jika komitmen menggunakan atlet murni lokal Bali di Porprov diingkari. Apalagi keputusan menggunakan atlet binaan masing-masing Percasi di Bali itu disepakati sejak dia terpilih aklamasi. 

"Dalam beberapa kesempatan, itu kami pertegas. Untuk Porprov 2017 murni pecatur khusus di Bali. Jangan lagi memakai jasa pecatur instan luar Bali," beber Sang Tu.

Mengapa ? Pria asal Tembuku Bangli yang menahkodai HPI Bali dan kini menjabat Ketum HPI Pusat menambahkan, jika potensi lokal terus ditutupi dan tidak dikembangkan lantas kapan atlet catur Bali berprestasi di tingkat nasional. Makanya, sejak Porprov mari menggunakan atlet murni binaan sendiri. 

"Jika terus memakai pecatur luar dengan cara instan dan tidak ada kontribusi untuk Bali, terus pecatur Bali kapan pinternya. Sekarang sudah saatnya mengelorakan pecatur murni lokal Bali," tandas Sang Tu. 

Bahkan dia optimistis dengan potensi yang dimiliki pecatur Bali. Buktinya saat Kejurnas di Jakarta pada Juli 2017, pecatur Bali meraih satu medali emas, dan satu perak. Bagi dia, itu prestasi sungguh luar biasa. Sebab, baru terbentuk dan usai dilantik, Percasi Bali bisa menunjukkan prestasi di tingkat nasional. Karena sebelumnya tidak pernah meraih emas di Kejurnas, sehingga Bali di peringkat 6 dari 32 provinsi.

Pengalaman lain memilih atlet Bali, yakni saat uji coba dengan grandmaster luar negeri , dikatakan justru mereka lebih sulit menghadapi pecatur lokal Bali, dibandingkan saat simulasi di Jakarta. 

"Itu artinya ada pengakuan, dan harus dijaga terus mengembangkan potensi lokal catur Bali. Dan, saya optimis," kata Sang Tu. *dek

Komentar