Polda Bali Kerahkan 2.439 Personel
Amankan Coblosan Pilkada, 1.796 TPS Rawan, 14 Sangat Rawan
Meskipun berdasarkan indeks potensi kerawanan Pilkada dari Baintelkam Polri dan Bawaslu, Bali masuk kategori kurang rawan, namun Polda Bali tak mau lengah
DENPASAR, NusaBali
Untuk memaksimalkan pengamanan di hari pemungutan dan penghitungan suara di TPS pada Pilkada serentak 2024 di Bali, Rabu (27/11) besok, Polda Bali siagakan 2.439 personel. Ribuan personel ini bergabung dengan personel dari Polres/Polresta jajaran dan 1.319 personel TNI dari Kodam IX/Udayana dan Korem 163/Wirasatya.
Ribuan personel ini terdiri dari 1.162 personel BKO untuk pengamanan TPS, 493 personel Satgas Operasi, 469 personel disiagakan pada Posko di seluruh Bali untuk mengantisipasi terjadinya kejadian kontijensi. Selain itu 225 personel power on hand Kapolda Bali yang terdiri dari Sat Brimobda dan Dalmas Ditsamapta Polda Bali yang sewaktu-waktu siap diterjunkan untuk mem-back up wilayah yang memerlukan bantuan personel pengamanan.
Sebelum bergeser ke tempat masing-masing, ribuan personel itu terlebih dahulu diperiksa Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya dalam apel pergeseran pasukan pengamanan TPS yang digelar di Lapangan Iptu Soetardjo Mako Sat Brimob Polda Bali, Tohpati, Denpasar Timur, Senin (25/11) pagi. Selain melakukan pengecekan sarana dan prasarana, melalui apel gelar pasukan ini Kapolda juga memberikan beberapa penekanan. Misalnya, jaga netralitas, kenali petugas di TPS, tahu berapa jumlah DPT di TPS yang dijaga dan lainnya.
Kapolda mengingatkan para anak buahnya itu bahwa tahap pemungutan dan penghitungan suara pada Pilkada serentak memiliki potensi kerawanan yang harus diantisipasi, seperti money politics, intimidasi, penggelembungan suara di TPS, netralitas penyelenggara Pemilu, penggunaan KTP atau identitas palsu untuk melakukan pencoblosan. Selain itu potensi perselisihan karena ketidakpuasan mengenai hasil pemungutan suara di TPS dan unjuk rasa atau konflik sosial yang menolak hasil penghitungan suara di TPS.
Meskipun berdasarkan indeks potensi kerawanann Pilkada yang dikeluarkan Baintelkam Polri dan Bawaslu RI Provinsi Bali merupakan wilayah kurang rawan, namun Polda Bali tetap waspada dan tidak mau lengah terhadap perkembangan situasi yang terjadi saat ini. "Kita harus tetap bersikap meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang dapat terjadi," tegas jenderal bintang dua di pundak ini.
Kapolda juga menjelaskan Pilkada serentak di Bali kali ini terdapat sebanyak 6.795 TPS. Ribuan TPS itu terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori sangat rawan sebanyak 14 TPS yang tersebar di wilayah Polresta Denpasar 8 TPS, wilayah Polres Badung 3 TPS, wilayah Polres Jembrana 2 TPS, dan di wilayah Polres Gianyar 1 TPS. Kategori rawan sebanyak 1.796 TPS dan kategori kurang rawan 4.985 TPS.
"Penentuan TPS sangat rawan tersebut berdasarkan pertimbangan historis gangguan kegiatan yang terjadi pada Pemilu sebelumnya maupun kondisi geografis yang sulit dijangkau sehingga memerlukan atensi khusus dalam pengamanannya. Saya berharap kehadiran 1.162 personel Polda Bali yang akan melaksanakan BKO pengamanan TPS di seluruh Bali dapat mempertebal dan menambah kekuatan personel Polres/Polresta jajaran," ungkap Kapolda. Tugas pengamanan Pilkada serentak tahun 2024 adalah amanah dan suatu kebanggaan bagi Polri khususnya Polda Bali. Kesuksesan pengamanan Pilkada serentak ini tentunya menjadi triger dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan keberlangsungan program-program pemerintah.
"Oleh karena itu saya berharap seluruh personel dapat menampilkan kinerja terbaik dalam mengamankan Pilkada pada tahapan yang paling krusial ini," harapnya. Sementara itu Karo Ops Polda Bali Kombes Pol Soelistijono mengatakan pola pengamanan TPS ada tiga. TPS kurang rawan dua anggota dan 12 linmas menjaga empat TPS. TPS rawan dua TPS dijaga dua anggota dan empat linmas. TPS sangat rawan, dua anggota dan dua linmas menjaga satu TPS. "Ribuan personel pengamanan TPS ini akan bergeser menuju tempat masing-masing besok (hari ini). Ribuan anggota ini juga sebenarnya yang lainnya anggota dari Polres/Polresta jajaran. Sementara untuk pengamanan pergeseran logistik dilakukan oleh Polres/Polresta jajaran," pungkasnya. 7 pol
1
Komentar