Lantai III Pasar Seni Kuta Akan Diubah, Sebagai Upaya Menarik Minat Wisatawan
MANGUPURA, NusaBali - Pasar Seni Kuta, salah satu ikon wisata belanja di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, terus berbenah untuk meningkatkan daya tarik.
Salah satu fokus utama pengelola adalah mengoptimalkan lantai III yang hingga kini masih minim aktivitas dan pengunjung. Dalam upayanya, lantai III direncanakan diubah menjadi pusat kuliner (food court), area spa atau yang lainnya, berbeda dengan lantai I dan II yang mayoritas diisi kios pakaian.
Bendesa Adat Kuta Komang Alit Ardana, mengungkapkan bahwa upaya ini merupakan bagian dari strategi untuk menciptakan daya tarik baru di lantai III. Dia mengaku, dari pertama kali dibuka sampai saat ini, aktivitas di lantai III masih minim.
“Kami ingin membuat sesuatu yang berbeda di lantai III. Paling tidak ada daya tarik orang ke lantai III. Kalau semua pakaian tidak cocoklah. Kebetulan ada yang minat, kita masih negosiasi masalah harganya,” ujar Alit Ardana pada Senin (25/11).
Alit Ardana lebih lanjut menjelaskan bahwa pedagang yang mendapatkan undian untuk berdagang di lantai III cenderung enggan membuka kios karena minimnya kunjungan. Sebagai solusi, lantai III nantinya akan dikosongkan sementara untuk persiapan konsep baru. “Implementasinya akan segera dilakukan. Jika ada pedagang yang merasa tidak mampu, kunci kios dapat dikembalikan ke desa dan diberikan kepada pihak lain yang berminat,” tambahnya.
Strategi ini diharapkan mampu menggaet pengunjung melalui konsep berbeda yang tidak hanya menawarkan produk lokal, tetapi juga pengalaman unik. Inspirasi diambil dari kawasan wisata seperti Pantai Seminyak, di mana keberadaan kafe dengan konsep menarik berhasil mendatangkan tamu. Desa Adat Kuta pun, kata Alit Ardana, ingin menerapkan strategi serupa, dengan menggandeng investor luar yang memiliki kemampuan promosi.
“Nominal di lantai III akan lebih tinggi degan lantai I dan II. Karena lantai I dan II khusus warga lokal, kalau lantai III kita akan cari investor untuk menggaet pengunjung kalau tidak ada daya tarik tidak ada bisa,” ungkapnya.
Saat disinggung soal harga sewa Pasar Seni Kuta selanjutnya, Alit Ardana mengaku masih menunggu hasil keputusan dari paruman Desa Adat Kuta untuk menentukan harga sewa, mengingat Pasar Seni Kuta adalah aset desa. Sebab, saat ini pemberlakuan harga sewa di Pasar Seni Kuta masih setengah harga. Dengan adanya pembaruan ini, Pasar Seni Kuta diharapkan menjadi destinasi belanja yang lebih menarik, tidak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga mancanegara. “Harga sewa ruko tunggu dari hasil paruman karena itu aset desa. Keputusan tertinggi ada di paruman,” kata Alit Ardana. 7 ol3
Komentar