nusabali

KPAI Koordinasi dengan Kominfo

  • www.nusabali.com-kpai-koordinasi-dengan-kominfo

Grup Facebook bernama Penggemar kaos dalam singlet anak SD membuat resah orang tua.

Heboh 'Penggemar Singlet Anak'

JAKARTA, NusaBali
Orang tua diminta berhati-hati dalam mengunggah foto anak di media sosial. Hingga Jumat (25/8), grup terbuka itu di-like 376 orang dan di-follow 461 orang. Ada sederet foto anak laki-laki dengan hanya memakai kaus dalam. Ada juga foto pria dewasa dengan anak berkaus dalam.
 
Kehadiran grup Facebook 'Penggemar Singlet Kaos Dalam Anak SD' membuat heboh dan resah orang tua di media sosial karena dianggap terkait dengan pedofil. Dari deretan komentar, mereka meyakini grup ini adalah sarang pedofil. Berikut ini beberapa komentarnya:
 
Lira P Putri: Tengok. Ado grup pedofil lagi. Parah nian dunia kini, hati2 jago anak2..

Sareefaa: Haii miminn siap2 tercidyuk yess kamyu

Uti Alawiyah: bu hati hati upload foto anak

Kinkin Babystore: Pada sakit ni orang

Vhy Coin: Ni orang" gak punya duit + tampang makanya nafsu ama singlet, karna pelacur udah jijik sama mreka
 
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengimbau orang tua berhati-hati mengunggah foto anak ke media sosial. Jangan sampai foto anak dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab.
 
"Orang tua harus hati-hati dan tidak mudah mengizinkan anak meng-upload foto-foto pribadinya di Facebook. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," ujar Susanto seperti dilansir detik.
 
"Baiknya foto-foto pribadi tak di-upload di medsos, tapi untuk dokumen pribadi," pungkasnya. KPAI mengambil langkah pencegahan sebelum modus semacam ini merebak.
 
"Kami akan dalami dulu terkait grup-grup yang dipandang meresahkan masyarakat. Untuk ikhtiar preventif, kami akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, di antaranya Kominfo dan pengelola medsos yang bersangkutan," kata Ketua KPAI Susanto kepada wartawan, Jumat (25/8/2017).
 
Saat dimintai konfirmasi, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengaku akan mengecek terlebih dahulu soal grup FB yang bikin resah itu. "Kita teliti dulu," kata Irjen Setyo. *

Komentar