Antisipasi Banjir Saat Musim Hujan
Bangun Posko di Taman Ngurah Rai
MANGUPURA, NusaBali - Dalam upaya menghadapi potensi banjir yang kerap melanda wilayah Badung selatan saat musim hujan, stakeholder terkait menggelar rapat koordinasi (rakor) di Kantor Camat Kuta Selatan pada Selasa (26/11) pagi.
Posko ini akan melayani masyarakat maupun wisatawan selama 24 jam.
Dalam rakor yang melibatkan pihak terkait seperti Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, PLN, Dinas PUPR Kabupaten Badung ini tercetus ide membangun posko banjir. Posko ini nanti diwacanakan berdiri area Taman Ngurah Rai (bundaran Ngurah Rai) dan akan beroperasi pada 17 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025.
“Jadi ada beberapa langkah yang akan dilakukan sebagai upaya antisipasi banjir. Meliputi permintaan dukungan untuk penanganan sampah, penyediaan pompa, serta persiapan posko khusus untuk libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Posko banjir juga akan didirikan di area bundaran Ngurah Rai (Taman Ngurah Rai,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Provinsi Bali Satuan Kerja (Satker) Balai Besai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Muhammad Solthon.
“Petugas kami siap menerima laporan warga terkait banjir, dan tim kami akan segera turun ke lapangan. Jika dibutuhkan, kami akan meminjam pompa dari BWS Bali-Penida sesuai MoU yang telah disepakati,” imbuh Solthon.
Dikatakan, ada beberapa titik yang menjadi fokus perhatian, yaitu Simpang McDonald’s Jimbaran, sekitar Halte Jimbaran, SLBN 1 Badung, dan Simpang Nirmala Ungasan. Begitu juga beberapa titik di Jalan Bypass Ngurah Rai yang sempat terjadi banjir belum lama ini.
Solthon juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Perangkat desa dan kelurahan juga diharapkan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan, terutama di musim hujan. “Kami sudah melakukan pembersihan berkala bersama Dinas PUPR. Namun, jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan, upaya kami menjadi kurang maksimal,” ujarnya.
“Kami berharap langkah-langkah yang telah dirancang bisa berjalan efektif, sehingga masyarakat dan wisatawan dapat merasa nyaman,” imbuhnya.
Sementara, Camat Kuta Selatan I Ketut Gede Arta, menegaskan pentingnya sinergi dalam penanganan banjir, terutama di ruas jalan nasional yang rawan tergenang. “Persoalan banjir ini tidak bisa ditangani secara parsial. Penanganannya harus dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan kewenangan masing-masing pihak,” ujarnya.
Gede Arta mengimbau peran masyarakat dalam upaya pencegahan banjir, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengingat sampah dapat menyumbat saluran drainase yang menjadi salah satu penyebab utama banjir. “Kesadaran masyarakat sangat penting, karena sampah yang menumpuk di saluran drainase dapat memicu genangan air yang berujung pada banjir,” katanya. 7 ol3
Komentar