Anggota Linmas di Buleleng Meninggal Usai Coblosan
Tiga KPPS Pingsan, Juga Ada Pendarahan karena Kelelahan
SINGARAJA, NusaBali - Muhammad Arif,65, anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan/Kabupaten Buleleng meninggal dunia pasca pencoblosan Pilkada Serentak 2024.
Dia menghembuskan napas terakhirnya dan baru diketahui keluarga pada, Kamis (28/11) pagi. Diduga Arif meninggal karena kelelahan dan serangan asam lambungnya kambuh.
Arif pada hari H pencoblosan, Rabu (27/11) masih bertugas maksimal hingga proses pungut hitung suara selesai di TPS 04 Kampung Bugis. Namun pada, Kamis pagi dia ditemukan sudah tidak bernyawa oleh keluarganya. Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kampung Bugis, Sudarmo menceritakan Arif sebelumnya dalam keadaan baik-baik saja. Seluruh pekerjaan dan tugas Linmas saat Pilkada Serentak 2024 ini dikerjakannya dengan baik. Mulai dari berjaga malam mengamankan surat suara di sekretariat PPS, membantu pembuatan TPS hingga penjagaan keamanan saat pencoblosan.
“Kemarin masih sehat bugar, saat hari H pencoblosan juga masih sempat bercanda masalah baju baru. Memang ada riwayat asam lambung. Tadi pagi karena sudah siang dibangunkan anaknya, tetapi sudah tidak ada (meninggal) tubuhnya sudah dingin tidak diketahui meninggal jam berapa. Belum menerima honor tapi umur siapa yang pernah tahu,” ucap Sudarmo.
Arif yang kesehariannya sebagai tukang sampah dan juga tukang gali kubur ini sudah lama bergabung menjadi anggota Linmas. Dia pun sudah langganan menjadi petugas keamanan Linmas saat perhelatan demokrasi. Jenazah Arif pun langsung dimakamkan di kuburan muslim Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis kemarin. Sementara itu Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Buleleng Putu Arya Suarnata didampingi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Buleleng I Putu Kusuma Wardana menyerahkan santunan kepada keluarga Arif.
Selain Arif, KPU Buleleng juga menerima laporan 3 orang Kelompok Pelaksana Pemungutan Suara (KPPS) yang pingsan, patah tangan hingga pendarahan saat bertugas. Anggota KPPS di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Komang Wana Sari,29, pingsan saat proses pungut hitung. Komang Wana Sari pingsan diduga karena penyakit asam lambungnya kambuh.
Anggota KPPS Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, I Gede Agus Febriana Yoga,34, juga tertimpa musibah. Dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah bahu saat proses pembuatan TPS. Terakhir anggota KPPS lainnya yang ditimpa musibah adalah Luh Merry Sudaryani,34. Anggota KPPS di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan ini mengalami pendarahan dan keguguran kehamilan yang berumur 3 bulan.
“KPPS sudah mendapat jaminan BPJS Ketenagakerjaan, kalau yang Linmas kami hanya berikan santunan saja. Perekrutan awal memang wajib menyertakan keterangan sehat. Khusus KPPS yang keguguran kami sempat konfirmasi kenapa diizinkan ikut, dari keterangan PPK-nya karena yang bersangkutan bersemangat dan kemarin saat Pemilu juga ikut,” terang Arya Suarnata.
Sementara itu, Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan mengungkapkan selain kasus di Buleleng, satu orang anggota KPPS perempuan di Kabupaten Tabanan juga dilaporkan mengalami keguguran saat menjalani Bimbingan Teknis (Bimtek) Pilkada pada, Minggu (24/11) lalu. Menurut John tidak ada larangan untuk merekrut anggota badan ad hoc yang tengah berbadan dua. Adapun tes kesehatan yang mesti dilalui para calon yakni tes gula darah, tekanan darah, dan kolesterol.
Meski demikian John yakin KPU Kabupaten/Kota dan jajaran tidak akan merekomendasikan calon anggota badan ad hoc yang tengah hamil besar. Selain anggota KPPS yang mengalami keguguran, dua anggota KPPS di Kabupaten Buleleng juga mengalami kecelakaan dan sakit yang cukup parah saat proses Pilkada serentak 2024. John menegaskan seluruh petugas KPPS dan penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia, sakit, atau mengalami kecelakaan akan mendapat pertanggungan jaminan sosial. Untuk diketahui sebanyak 61.155 anggota KPPS bertugas di 6.795 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang tersebar di 716 desa/kelurahan, 57 kecamatan saat Pilkada serentak 2024 di Bali. 7 k23, adi
1
Komentar