Pemenang Miss Cosmo International 2024, Ketut Permata Juliastrid Sari Pulang Kampung
Disambut Ratusan Pageant Lovers, Dikawal Puluhan Moge
Sebagai Miss Cosmo International, Tata memiliki program advokasi yang fokus pada sustainable tourism, dia ingin mempromosikan budaya dan pariwisata Bali
MANGUPURA, NusaBali
Setelah menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional, Miss Cosmo International 2024, Ketut Permata Juliastrid Sari kembali ke kampung halamannya di Bali. Perempuan yang akrab disapa Tata ini tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis (28/11) siang. Sambutan hangat menanti Tata, mulai dari keluarga, ratusan pageant lovers (sebutan bagi para pendukung kontes kecantikan) hingga komunitas Sanur Bersatu.
Tata yang mengenakan gaun elegan dengan mahkota di kepalanya langsung menarik perhatian. Ia menaiki mobil tua bak terbuka berwarna merah dikawal puluhan motor gede (Moge) menuju acara Welcoming Miss Cosmo 2024 di Mövenpick Resort & Spa di Jimbaran. Setibanya di hotel, Tata disambut meriah dengan Tari Bali dan turut berfoto bersama para penari dengan gerakan ngagem khas Bali. Tak sendiri, Tata ditemani juga oleh Runner Up 1 Miss Cosmo International Mook Karnruethai, CEO Miss Cosmo International Tran Viet Bao Hoang dan Ketua Bidang Komunikasi dan Relasi Publik Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Mega Angkasa.
Tata menjelaskan bahwa perjalanannya di dunia pageant bermula secara tak terduga. Ia awalnya hanya mencoba dunia modeling sebagai pekerjaan sampingan sambil kuliah. Kemudian, ia mendapatkan tawaran untuk mengikuti audisi Puteri Indonesia Bali, dan dengan izin Tuhan dia berhasil meraih juara 1 Puteri Indonesia Bali. Dari sana, perjalanan kariernya berlanjut hingga ke Puteri Indonesia Pariwisata dan akhirnya membawa dirinya ke ajang Miss Cosmo International. Perempuan kelahiran 12 Juli 2003 juga mengakui bahwa pencapaiannya tidak lepas dari dukungan besar yang ia terima.
"Banyak sekali yang mendukung, mulai dari sponsor, mentor, hingga pageant lovers. Antusiame mereka luar biasa, meskipun tidak selalu menguntungkan bagi mereka, tapi mereka tetap membantu. Itu salah satu alasan terbesar aku bisa sampai di titik ini," ujar Tata saat ditemui di Jimbaran, Kamis sore kemarin. Perempuan asal Intaran, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar ini membagikan pengalaman tak terlupakan selama kompetisi. Ia merasa bangga dengan performanya saat sesi wawancara dengan juri, meskipun sempat terjadi sedikit kesalahan di sesi swimsuit.
Selain itu, momen kebersamaan dengan para kontestan menjelang akhir kompetisi menjadi kenangan yang ia simpan dengan baik. Tata menyampaikan rasa bangganya karena dapat membawa banyak elemen budaya Bali ke panggung internasional. Ia menjelaskan bahwa dirinya mengenakan kebaya dengan kain batik Jogja, perhiasan subeng Bali, hingga karya para desainer Bali. "Bahkan saat sesi pembukaan, aku melakukan gerakan tari Bali, dan banyak yang tertarik serta bertanya tentang budaya kita," tambahnya.
Sebagai Miss Cosmo International, Tata memiliki program advokasi yang fokus pada sustainable tourism. Ia ingin mempromosikan budaya dan pariwisata Bali dengan cara yang nyata. Tidak hanya bicara, tetapi juga aksi. Gadis dengan tinggi badan 176 cm ini meminta untuk mengikuti perjalanannya ke depan, karena dia ingin memberikan yang terbaik untuk komunitas. Sayangnya, Tata hanya memiliki waktu singkat di Bali karena jadwal yang padat.
“Tanggal 30 November saya harus kembali ke Jakarta untuk berbagai pekerjaan. Tapi saya berharap bisa kembali lagi ke Bali dengan waktu lebih lama," ujarnya. Mahasiswi jurusan fashion desain, Institut Desain dan Bisnis Bali ini mengapresiasi organisasi yang menaunginya, baik Puteri Indonesia maupun Miss Cosmo International yang memiliki visi besar dalam memajukan lingkungan, budaya, dan tujuan pembangunan berkelanjutan. “Organisasi ini benar-benar luar biasa. Saya yakin dengan dukungan mereka, kita bisa membawa dampak positif yang lebih besar. Salah satu sorotan dari kegiatan yang akan kami lakukan di Bali adalah aksi amal atau kerja sosial bersama Smile Train Foundation dan Alam Santi Foundation. Jadi, tetap ikuti kabar terbaru kami," tutup Tata.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Miss Cosmo International, Tran Viet Bao Hoang mengungkapkan pandangannya mengenai nilai-nilai utama yang menjadi dasar pemilihan pemenang dalam ajang Miss Cosmo International. Menurutnya, kompetisi ini tidak hanya mencari kecantikan fisik, tetapi juga keunikan dan komitmen terhadap keberlanjutan.
“Saya selalu berbagi bahwa kata kunci tentang Miss Cosmo adalah kecantikan dan keunikan. Selain itu, kami juga mengedepankan pemikiran progresif dan komitmen terhadap keberlanjutan," ujarnya. Sementara Ketua Bidang Komunikasi dan Relasi Publik Yayasan Puteri Indonesia (YPI), Mega Angkasa, menyampaikan harapan besar terhadap Tata. Menurutnya, peran Permata tidak hanya sebagai duta kecantikan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. 7 ol3
1
Komentar