nusabali

Pengembalian Logistik Pilkada Rampung

Rekapitulasi Suara Dilakukan Berjenjang

  • www.nusabali.com-pengembalian-logistik-pilkada-rampung

MANGUPURA, NusaBali - Pengembalian logistik Pilkada berupa surat suara pencoblosan telah selesai dilakukan pada Rabu (27/11) pukul 22.00 Wita. Logistik dari setiap TPS kini telah terkumpul di Kantor Kecamatan untuk memulai proses rekapitulasi suara secara berjenjang.

Ketua KPU Kabupaten Badung I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana, mengatakan tahap rekapitulasi di tingkat kecamatan dijadwalkan selesai pada Jumat (29/11). Selanjutnya, pleno di tingkat kecamatan diharapkan dapat diselesaikan paling lambat Sabtu (30/11). Pleno resmi di tingkat kabupaten dijadwalkan pada Senin (16/12). Sementara pleno di tingkat provinsi akan berlangsung pada Sabtu (21/12). “Kami akan menetapkan di tanggal 16 Desember 2024. Kalau di provinsi pada 21 Desember 2024. Ini adalah tanggal akhir, kalau bisa lebih cepat tentu kami berupaya lebih cepat,” tuturnya.

KPU Badung menegaskan pentingnya transparansi dalam setiap tahapan Pilkada. Meskipun teknologi membantu proses monitoring, hasil akhir tetap akan dihitung secara manual melalui pleno untuk memastikan akurasi dan validitas data.

“Kita masih terus update data. Tapi data itu tidak bisa menjadi kesimpulan karena itu sifatnya masih prediksi. Yang nantinya dipakai tetap perhitungan manual melalui pleno, supaya informasinya juga baik,” jelasnya.

Sementara, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Badung secara umum masih perlu ditingkatkan. Tingkat partisipasi di Kelurahan Benoa, misalnya, tercatat sebesar 65,33 persen, berkat inovasi aplikasi yang dibuat oleh petugas di sana untuk memantau kehadiran pemilih. Aplikasi ini memungkinkan data terkait jumlah pemilih laki-laki dan perempuan, suara sah dan tidak sah, hingga perhitungan suara per pasangan calon dapat diakses dengan cepat dan akurat. Namun, dibandingkan dengan Pemilu Legislatif sebelumnya ada perbedaan mencolok.

“Partisipasi pilkada tahun ini agak lesu, terutama di Kuta Selatan. Karena itu, kami terus memperbarui data untuk memahami kondisi di lapangan,” kata Yusa Arsana.

Di wilayah lain seperti Pecatu, Yusa Arsana mengatakan jika tingkat partisipasi mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu 89 persen. Kendati demikian, ada TPS tertentu dengan jumlah penduduk pendatang yang besar, yang tingkat partisipasinya tidak optimal. “Tetapi rata-rata tingkat partisipasinya di atas 50 persen,” ucapnya. 7 ol3

Komentar