Harga Properti Komersial di Bali Meningkat
Salah satunya didorong peningkatan aktivitas pariwisata pada periode peak season
DENPASAR, NusaBali
Harga properti komersial di Bali meningkat. Hal tersebut berdasarkan Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) oleh Bank Indonesia. Dari survei tersebut Indeks Harga Properti Komersial pada triwulan III 2024 tercatat 122,62, tumbuh 9,86 persen secara year on year (yoy) dari triwulan III tahun 2023.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali (KPwBI) Erwin Soeriadimadja, mengatakan Kamis (28/11). “Hasil Survei Perkembangan Properti Komersial (PPKom) mengindikasikan harga properti komersial meningkat," kata dia.
Peningkatan indeks harga tersebut, kata Erwin Soeriadimadja ditunjukkan Indeks Harga Properti Komersial Provinsi Bali pada triwulan III 2024 yang tercatat 122,62, atau tumbuh 9,86% (yoy) dari triwulan yang sama di tahun 2023 dengan indeks sebesar 111,62.Hal itu terutama didorong peningkatan harga sewa properti ritel dan apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 14,61% (yoy) dan 18,24% (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya 15,09% (yoy) untuk sewa ritel dan 9,71% (yoy) untuk sewa apartemen.
Sementara itu, harga sewa properti hotel dan perkantoran juga tumbuh masing-masing sebesar 9,87% (yoy). Erwin Soeriadimadja, menyampaikan peningkatan harga properti komersial turut didorong peningkatan aktivitas pariwisata pada triwulan III 2024 seiring dengan adanya periode peak season pada bulan Juli-Agustus 2024.
Hal tersebut tercermin dari meningkatnya permintaan properti di Bali yang ditunjukkan pertumbuhan Indeks Permintaan Properti sebesar 10,45% (yoy) pada triwulan III 2024. Adapun peningkatan permintaan properti terjadi pada sewa perkantoran sebesar 36,43% (yoy), sewa ritel sebesar 38,88% (yoy), dan hotel 6,85% (yoy).
Peningkatan permintaan properti di Bali juga sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali lapangan usaha Real Estate pada triwulan III 2024 yang juga tumbuh sebesar 1,84% (yoy).
Di sisi lain, pertumbuhan Indeks Pasokan Properti Komersial tumbuh 3,08% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang sebesar 2,15% (yoy). Peningkatan pasokan terutama terjadi pada kategori properti apartemen dan ritel.
Dalam mendukung pertumbuhan properti yang berkualitas, Bank Indonesia senantiasa mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan melalui penguatan kebijakan makroprudensial antara lain penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, didukung pemantauan harga, pasokan dan permintaan properti yang akurat.
Untuk diketahui Survei PPKom merupakan survei triwulanan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dini mengenai indikasi perkembangan properti komersial (tidak termasuk properti residensial) secara triwulanan sebagai salah satu pembentuk indeks komposit harga aset guna mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Pelaksanaan Survei PPKom di Bali dilakukan terhadap sampel pemilik, pengelola, dan/atau agen pemasaran dari masing-masing jenis properti. K17.
1
Komentar