Security Wanita AP I Ikuti Pelatihan Identifikasi Teror
Sejumlah wanita tenaga aviation security dari 13 bandara di bawah naungan Angkasa Pura I (AP I) dilatih untuk mengidentifikasi pelaku teror, khususnya aksi teror bunuh diri yang dapat mengancam keamanan dan keselamatan penerbangan.
MANGUPURA, NusaBali
Pelatihan ini digelar di Novotel Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Jumat (25/8).
General Manager Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi, mengatakan pelatihan ini bertujuan agar para personel aviation security (avsec) wanita mampu menerapkan efektifitas dalam proses pemeriksaan atau screening penumpang secara optimal. Selain itu mereka juga dilatih mengatasi dan menggagalkan serangan bom bunuh diri.
“Beberapa tahun terakhir ini terjadi beberapa aksi teror di bandara. Karenanya, sangat penting bagi kami selaku pengelolah bandara untuk terus melakukan meningkatkan kemampuan, pembaharuan, dan meng-update teknologi yang terus berkembang,” ujar Yanus.
Dalam pelatihan ini AP I bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI dan Transportation Security Administration (TSA).
Yanus menjelaskan TSA merupakan badan pemerintah Amerika Serikat yang bertanggungjawab dalam masalah keamanan penerbangan. Tahun 2005 silam, TSA telah melakukan penilaian keamanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan pada 2007 Bandara Ngurah Rai dinyatakan memenuhi seluruh aspek keselamatan yang dipersyaratkan. “Kami sangat mendukung pelatihan ini dan berharap peserta dapat menyerap pengetahuan dan pengalaman dari TSA,” imbuhnya.
Yanus mengaku hingga saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi satu-satunya bandara di Indonesia yang secara aspek keamanan telah dinyatakan complied oleh dua institusi keamanan terkemuka luar negeri, yaitu Transportation Security Administration (TSA) Amerika Serikat dan dan Office of Transport Security (OTS) Australia. *cr64
Komentar