Anies dan Ganjar Tampil Bareng di Rakernas IKADIN
Suarakan Integritas dalam Lembaga dan Organisasi
MANGUPURA, NusaBali - Dua Calon Presiden di Pilpres 2024 yakni Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan tampil bareng sebagai pembicara di peringatan Hari Ulang Tahun ke-39 dan Rakernas Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) di Hotel Movenpic, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (29/11).
Dalam kegiatan yang diselingi diskusi dengan tema ‘Menegakkan Hukum untuk Kepastian Hukum dan Keadilan’, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang pernah menjadi rivalitas di Pilpres menjadi narasumber.
Anies Baswedan dalam diskusi yang dihadiri ratusan advokat itu membeberkan terkait pentingnya integritas dalam sebuah organisasi atau lembaga, termasuk IKADIN. Apalagi, founder dari IKADIN adalah Lembaga Bantuan Hukum. Maka wajib hukumnya mengedepankan integritas. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun bercerita kalau generasi saat ini mewarisi Republik Indonesia dari orang yang berintegritas, kalau cendikiawan saja tidak cukup.
“Para pendiri Republik ini semua intelektual. Kepercayaan dari rakyat bukan dari intelektual, tapi mereka dapat kepercayaan publik dari integritas. Dan ini harus dikembalikan, termasuk dari organisasi IKADIN dengan mengembalikan integritas. Maka kepercayaan akan tinggi,” ujar pria yang juga akademisi ini.
Anies Baswedan memberikan contoh pentingnya sebuah integritas. Kata dia, apabila menjadi pejabat negara hanya untuk meningkatkan kekayaan lebih tinggi dari enterpreneur, maka negara itu sedang memproduksi kerusakan. Kalau menjadi penegak hukum dan tingkat kesejahteraan lebih jauh dari industriawan, maka itu sedang menghancurkan kebobrokan hukum. “Pesan utamanya, bagaimana kita mengembalikan integritas dalam keseharian kita, begitu juga di IKADIN,” ujar Anies.
Hal senada juga disampaikan Ganjar Pranowo. Dalam diskusi itu, dia menyoroti bahaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menurutnya harus dianggap setara dalam ancaman yang dihadirkannya. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menekankan pentingnya dua indikator dalam menciptakan keadilan. Pertama rasa keadilan di masyarakat bahwa saat suatu keputusan diambil di pengadilan, maka apabila ada keadilan dalam keputusan tersebut maka hal tersebut akan dirasakan oleh masyarakat. Kedua, kebebasan berpendapat.
Kata politisi PDIP ini, kebebasan berpendapat adalah salah satu hal terpenting, salah satunya di ruang akademik. Namun, dia mengingatkan bahwa meski nilai-nilai seperti akhlak dan fatsun sering didengungkan, penerapannya jauh dari mudah. “Pasca kemerdekaan, panglima negara kita adalah politik. Namun, kita perlu menjadikan hukum sebagai panglima negara. Kita harus percaya di antara kita, bangsa ini akan maju. Itu dimulai dari kita. Maka, soal hukum, saya percaya IKADIN yang paling depan menyuarakan itu,” ujar mantan Anggota Komisi II DPR RI ini.
Sementara Ketua Umum IKADIN, Dr Maqdir Ismail menerangkan Rakernas yang diselenggarakan di Bali sebagai momentum untuk memperkuat organisasi yang berkeadilan, memperjuangkan ketahanan hukum serta memberdayakan profesi advokat sebagai salah satu pilar penegakkan hukum di Indonesia. Menurut dia, kegiatan ini mengusung semangat refleksi, inovasi dan kolaborasi sebagaimana yang diangkat dalam empat agenda utama. “Empat agenda utama pada kegiatan ini yakni berdiskusi terkait hukum, pemberian penghargaan kepada individu (IKADIN reward), refleksi dan komitmen serta Rakernas dalam menata langkah menuju masa depan,” ujar Maqdir Ismail.dar
Komentar