Borong Tujuh Juara Peringatan HGN, SMPN 4 Singaraja Raih Saraswati Award
SINGARAJA, NusaBali - SMPN 4 Singaraja keluar jadi peringkat pertama peraih Saraswati Award Kabupaten Buleleng 2024 kategori satuan pendidikan.
Ajang bergengsi yang menjadi agenda tahunan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ini memberikan penghargaan kepada satuan pendidikan, kepala sekolah, pengawas sekolah hingga tenaga kependidikan yang dinilai berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan.
Kepala SMPN 4 Singaraja Putu Budiastana, Minggu (1/12) kemarin mengatakan, sekolahnya dinobatkan sebagai peringkat pertama, karena keterlibatan dalam lomba-lomba Hari Guru Nasional (HGN) 2024 dan HUT ke-79 PGRI di Buleleng. Dari sejumlah perlombaan yang digelar ada total 30 orang guru dan tenaga kependidikan termasuk kepala sekolah yang ikut serta.
Mereka diantaranya mengikuti perlombaan di bidang inovatif, produktif dan kompetitif. Hasilnya pun sangat memuaskan, tim SMPN 4 Singaraja berhasil mengantongi 7 juara. Ketujuhnya yakni Juara 1 Bidang Kompetitif (Kategori Guru jenjang SMP) diraih oleh Putu Agus Eka Mastika Yasa, Juara 1 Bidang Produktif (Kategori Tenaga Kependidikan) diraih I Gede Widiartana Putra, Juara 2 Bidang Inovatif (Kategori Kepala Sekolah) diraih oleh Putu Budiastana, yang juga meraih penghargaan sebagai pemenang lomba GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan).
Lalu Juara 2 Bidang Inovatif (Kategori Guru Jenjang SMP) diraih oleh Ni Komang Wiryani, Juara 3 Bidang Inovatif (Kategori Guru Jenjang SMP) oleh Gusti Agung Ayu Putu Parianingsih, Juara 3 Bidang Produktif (Kategori Guru Jenjang SMP) diraih oleh Ni Kadek Dewi Yudiarmika, dan Juara 3 Bidang Inovatif (Kategori Tenaga Kependidikan) diraih oleh Ni Ketut Indha Sundhari.
“Kami tentu sangat berbangga kondusifitas di sekolah sangat terjamin, tidak hanya dibuktikan melalui prestasi siswa, tetapi guru dan pegawai bekerja optimal. Tentu kami harus bersyukur SMPN 4 Singaraja menjadi yang terbaik untuk pendidikan,” terang Budiastana.
Dia menyebut dalam partisipasi HGN 2024, SMPN 4 Singaraja tidak mewajibkan guru dan pegawainya berpartisipasi. Namun lebih pada mengajak untuk melaporkan inovasi, termasuk karya nyata yang sudah diterapkan di sekolah. Hal itu kemudian dituangkan dalam bentuk karya ilmiah dengan dokumentasi dan data yang sudah ada.
“Iklim kompetitif kami jaga dengan moto Ki Hajar Dewantara, Tut Wuri Handayani. Siswa akan melakukan apa yang mereka lihat dari guru dan pegawai. Begitu juga kepala sekolah tetap harus memberi contoh baik untuk dapat ditiru. Astungkara komitmen dan semangat berkompetisi terjaga dan terpelihara dengan baik di sekolah kami,” imbuh dia.
Namun peran guru sejauh ini lebih berat dalam hal pendidikan. Menurut Budiastana, pendidikan yang lebih erat kaitannya dengan karakter harus dipelihara dengan baik. Sehingga anak didik siap terjun ke masyarakat. Hal-hal menyangkut pendidikan tidak masuk dalam kurikulum menantang guru untuk bisa menyentuh dan menanamkan karakter positif bagi anak didik.
“Kalau pembelajaran itu kaitannya ilmu mutlak. Rumus matematika dan ilmu pasti bisa dilupakan siswa saat terjun di dunia kerja. Tetapi pendidikan karakter yang kuat akan menjadi bekal hidup anak siap bermasyarakat,” papar Budiastana.7 k23
Komentar