Lebih dari 220 Perusahaan Berkumpul di Nusa Dua
Tampilkan Inovasi Terbaik di TKMPN XXVIII
MANGUPURA, NusaBali - Lebih dari 220 perusahaan dari berbagai sektor berkumpul di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Kawasan The Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung untuk mengikuti Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional XXVIII (TKMPN XXVIII) atau National Quality and Productivity Convention (NQPC) yang berlangsung pada 2-6 Desember 2024.
Ajang ini menjadi panggung bergengsi untuk menampilkan inovasi terbaik yang diharapkan berkontribusi pada peningkatan mutu dan produktivitas di berbagai industri.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 2.400 peserta, termasuk perwakilan dari perusahaan multinasional, BUMN, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, koperasi, hingga organisasi nirlaba. Selain itu, delegasi dari Thailand dan Malaysia turut berpartisipasi dalam kompetisi ini, yang terbagi dalam 20 stream presentasi untuk kategori Quality Excellent Activity (QEA) dan Quality Strategic Innovation (QSI).
Ketua Penyelenggara TKMPN XXVIII, Setyo Budi Anang Yuliarto, mengatakan acara ini mengusung misi utama untuk melahirkan karya-karya inovatif yang fenomenal dalam meningkatkan daya saing perusahaan dan organisasi. “Ajang ini merupakan wadah berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dari berbagai sektor usaha, seperti farmasi, pertambangan, manufaktur, perbankan, dan industri barang serta jasa lainnya,” ujarnya saat konferensi pers di BNDCC pada Senin (2/12) pagi.
Anang mengatakan setiap tim peserta mempresentasikan karya inovasi mereka di hadapan juri yang telah mempelajari materi terlebih dahulu. Penilaian mencakup kualitas makalah, presentasi, serta dampak inovasi terhadap kinerja perusahaan. Para peserta akan menerima penghargaan berdasarkan tingkat pencapaiannya, mulai dari perunggu, perak, silver, gold, platinum, hingga diamond. Dari seluruh peserta akan dipilih tiga diamond terbaik sebagai puncak penghargaan.
Mengusung tema ‘Mewujudkan Generasi Emas melalui Green Innovation dan Productivity’, TKMPN XXVIII menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan yang ramah lingkungan sebagai strategi untuk menciptakan generasi emas. Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Prof Yassierli, dijadwalkan membuka acara ini secara resmi pada Selasa (3/12) hari ini. Di samping itu, juga ada keynote speaker dari Asian Productivity Organization (APO) serta 12 pembicara dari perusahaan nasional dan multinasional.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur WKM Damayanti, berharap pada era mendatang para insan mutu senantiasa mendasari setiap kegiatan produksi dengan selalu memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan masalah sosial. Produktivitasnya tinggi, kualitas hidup meningkat, serta lingkungan tetap terjaga dengan baik. Dia menambahkan, salah satu keuntungan keikutsertaan dalam konvensi ini adalah tiap-tiap tim memiliki peluang untuk menguji sekaligus mengadopsi manakala ada green innovation yang layak dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas. “Sangat mungkin terjadi peluang saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan inovasi,” tuturnya.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI) Suradi, mengatakan konvensi manajemen mutu seperti ini selalu menarik perhatian karena menjadi ajang terpercaya bagi perusahaan dalam mempresentasikan karya-karya unggulan masing-masing. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan MoU antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan AMMPI dan WKM sebagai bentuk kolaborasi di bidang mutu dan produktivitas secara berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Dia juga mengungkapkan rasa syukur bahwa Bali saat ini semakin kondusif dan pihaknya dapat menyelenggarakan acara di Bali dengan fasilitas yang lengkap dan memadai. Dia menilai, acara semacam ini dapat memberikan efek positif ekonomi bagi penyelenggara wisata, industri kecil, memperkenalkan adat dan budaya Bali. Diharapkan dalam program kunjungan ke beberapa objek wisata Bali, peserta akan berbelanja kerajinan maupun oleh-oleh khas Bali sebagai perwujudan cinta produk-produk dalam negeri.
“Jika jumlah peserta resmi sekitar 2.400 orang ditambah tim pendukung, maka paling tidak selama seminggu okupansi kamar hotel, persewaan kendaraan, sarana tranportasi online dan kuliner akan meningkat. Belum lagi bagi mereka yang hobi berburu oleh-oleh khas Bali,” kata Suradi. 7 ol3
Komentar