nusabali

Sempat Dirumahkan, Pemilah Sampah TPST Peh Kembali Dipekerjakan

  • www.nusabali.com-sempat-dirumahkan-pemilah-sampah-tpst-peh-kembali-dipekerjakan

NEGARA, NusaBali - Pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, yang sempat dinyatakan kolaps beberapa waktu lalu, kini menunjukkan perbaikan signifikan. Puluhan tenaga pemilah sampah yang sempat dirumahkan pada Jumat (11/10) lalu, juga sudah kembali dipekerjakan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, Selasa (3/12). Menurutnya, para pemilih sampah telah kembali diperkerjakan sekitar tiga minggu lalu. “Kita kemarin kan hanya ingin memperbaiki sistem manajemen keuangannya. Masalah utama yang kemarin itu hanya ketimpangan antara hasil produksi dengan beban operasional. Jadi untuk solusinya kita perbaiki dengan menerapkan sistem penggajian yang baru,” ujarnya.

Sebelumnya para pemilih sampah diberikan gaji tetap tanpa memperhitungkan hasil produksi. Sementara sistem pengajian yang diterapkan saat ini adalah berbasis kinerja. Artinya, pendapatan para pemilah sampah kini disesuaikan dengan jumlah sampah yang berhasil dipilah. Dengan sistem yang baru itu, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Jagra Palemahan selaku pengelola TPST Peh yang sebelumya selalu merugi akhirnya sudah bisa surplus. 

“Astungakra-lah sudah mulai ada plus-plusnya, walaupun bertahap sedikit-sedikit. Dan ternyata, selain mendorong pendapatan, potensi pendapatan pekerja dengan sistem yang baru itu juga jauh lebih besar daripada potensi gaji tetap. Jadi sekarang mereka juga lebih semangat lagi memilah,” ucap Dewa Ary.

Dengan sistem yang baru, kata Dewa Ary, para pemilah sampah mendapatkan pendapatan hingga Rp 70.000 lebih per hari. Pendapatan itu lebih tinggi dari rata-rata gaji sebelumnya yang hanya Rp 60.000 per hari. Namun sistem ini juga memicu seleksi alam. Di mana pekerja yang kurang produktif akan mendapatkan pendapatan lebih rendah. “Tapi secara umum para pekerja juga makin semangat. Karena mereka digaji berdasar kinerja,” kata Dewa Ary. 

Seiring membaiknya kondisi pengelolaan TPST Peh saat ini, Dewa Ary menyatakan ada beberapa warga yang tertarik bergabung menjadi pemilah sampah. Namun karena baru mulai proses pemulihan, direncanakan untuk rekrutmen pemilah sampah di TPST Peh baru akan dibuka di tahun 2025. “Mungkin kita buka rekrutmen tenaga pemilih sampah. Karena makin banyak yang milah kan makin bagus,” ucapnya.

Bersamaan dengan perbaikan manajemen itu, Pemkab Jembrana telah memperbaiki berbagai peralatan yang sempat rusak di TPST Peh. Dewa Ary pun memastikan akan terus mendukung keberlangsungan TPST Peh itu. Pihaknya mengaku juga ada rencana kerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan pengelolaan sampah di TPA Peh. “Ada beberapa rencana prioritas, tapi sedang proses penjajakan dengan beberapa pihak. Nanti kalau sudah fix, kalau sudah mau jadi, segera akan kita informasikan. Sudah ada dua pihak yang menjajaki dan juga sedang kita jajaki juga,” kata Dewa Ary. @ ode

Komentar