ST Udiyana Sari Banjar Taman Sari Sanur Rayakan HUT Ke-66 dengan Gelar Lomba Kesenian
DENPASAR, NusaBali.com - Dalam rangka memperingati HUT ke-66, ST Udiyana Sari Banjar Taman Sari Sanur menggelar lomba kesenian yang diadakan selama empat hari, mulai Kamis, 7 November hingga Minggu, 10 November 2024. Acara yang dimulai setiap pukul 18.00 WITA ini berlangsung di Lapangan Yayasan Pembangunan Sanur, dengan melibatkan berbagai kategori lomba seni yang menarik dan diikuti oleh peserta dari berbagai usia.
Ketua Panitia, Ida Bagus Gede Bajra Siangan (Gusde Bajra), mengungkapkan bahwa tema yang diangkat tahun ini adalah "Guna Dusun", yang bermakna generasi muda yang berguna bagi lingkungan sosial. "Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menjaga kesenian Bali, terutama tari dan karawitan, agar tetap lestari, serta memberikan wadah bagi generasi penerus untuk berkarya," jelas Gusde Bajra, 20.
Kegiatan ini diresmikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, perwakilan Camat Denpasar Selatan, anggota dewan, dan tokoh masyarakat, termasuk Ketua ST se-Sanur. Gusde Bajra menambahkan bahwa ada beberapa perubahan dan perkembangan yang terlihat dari tahun ke tahun, seperti penambahan kategori lomba baru. Tahun ini, lomba tari anak-anak seperti tari Condong dan tari Margapati diadakan, yang tidak dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
Lomba yang dilombakan terdiri dari empat kategori, yaitu tari Condong, tari Margapati, Bapang Barong, serta Mekendang Tunggal Barong Buntut dan Mekendang Tunggal Barong Ket. Lomba ini bertujuan untuk melestarikan budaya Bali, khususnya dalam bidang seni tari dan karawitan.
Peserta lomba terdiri dari berbagai kategori usia. Untuk tari Margapati dan Condong, peserta berusia 7-12 tahun, sementara kategori Barong Buntut (penari Bapang dan tukang kendang) berusia 9-14 tahun, serta kategori Barong Ket (penari Bapang dan tukang kendang) berusia 17-28 tahun.
Jumlah peserta untuk masing-masing lomba adalah sebagai berikut: tari Margapati dengan 19 peserta, tari Condong dengan 30 peserta, Bapang Barong dan Mekendang Tunggal Barong Buntut dengan 20 peserta, serta Bapang Barong dan Mekendang Tunggal Barong Ket dengan 18 peserta.
Juri yang diundang untuk masing-masing kategori terdiri dari tokoh-tokoh seni terkemuka. Untuk tari Margapati, juri terdiri dari Ni Komang Sri Wahyuni, SST., M.Sn. dan Ni Nyoman Manik Suryani, SST., M.Si. Untuk tari Condong, juri adalah Ni Made Haryati, S.Sn., M.Sn. dan A.A. Ayu Mayun Artati, SST., M.Sn. Sementara itu, juri untuk kategori Bapang Barong (termasuk Barong Buntut dan Barong Ket) adalah Cokorda Gede Raka Bawa dan I Gede Radiana Putra, S.Sn., M.Sn. Untuk kategori Mekendang Tunggal Barong Buntut dan Barong Ket, juri yang terlibat adalah Dewa Putu Rai, S.Sn. dan Pande Gede Eka Mardiana, S.Sn., M.Sn.
Durasi perlombaan untuk masing-masing kategori berkisar antara 7 menit hingga 13 menit. Untuk tari Margapati dan Condong, durasi setiap penampilan adalah sekitar 7 menit, sementara untuk Bapang Barong dan Mekendang Tunggal Barong Buntut serta Barong Ket, durasinya berkisar antara 9 hingga 13 menit.
Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 120 juta. Meskipun anggaran cukup besar, Gusde Bajra berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan di antara anggota ST Udiyana Sari. "Kami juga ingin merangkul anggota STT untuk lebih aktif berorganisasi dan mendukung pelestarian seni budaya Bali," tambahnya.
Selain lomba, acara ini juga dimeriahkan dengan stand UMKM yang turut meramaikan suasana. Kegiatan ini menjadi ajang kreativitas bagi generasi muda Bali untuk lebih mencintai dan menjaga warisan budaya Bali.
Harapan panitia ke depannya adalah untuk meningkatkan kualitas acara ini dan membuatnya lebih meriah, serta memperbaiki beberapa aspek yang masih perlu perhatian untuk penyelenggaraan yang lebih baik di tahun mendatang.
Dengan tema "Guna Dusun", kegiatan ini semakin memperkuat komitmen STT Udiyana Sari dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan Bali, serta memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkreasi dan berkontribusi dalam seni budaya daerah. *m03
Komentar