KPU Bali Tegaskan KPPS Tak Asal-asalan Bekerja
Soal Undangan Memilih Banyak Tidak Terdistribusi
SINGARAJA, NusaBali - Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan angkat bicara soal C Pemberitahuan Memilih (Surat undangan memilih) yang dinilai tidak terdistribusi maksimal.
Sejumlah C Pemberitahuan yang tidak terdistribusi disebabkan karena berbagai alasan. Seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) disebutnya sudah bekerja detail dan tidak asal-asalan
Mengacu data hasil rekapitulasi perolehan suara Kabupaten Buleleng, jumlah C Pemberitahuan yang tidak terdistribusi sebanyak 16.987 lembar. Jumlah itu setara dengan 2,85 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Buleleng sebanyak 594.619 jiwa. Jumlah C Pemberitahuan terbanyak yang tidak terdistribusi ada di Kecamatan Buleleng 8.474. Lalu disusul di Kecamatan Sawan 1.572, Kecamatan Banjar 1.353, Kecamatan Kubutambahan 1.282, Kecamatan Tejakula 1.063, Kecamatan Sukasada 1.019. Kemudian Kecamatan Seririt sebanyak 876, Kecamatan Gerokgak 829, dan Kecamatan Busungbiu 519.
Jumlah C Pemberitahuan yang tidak terdistribusi ini disebabkan karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia, alamat pindah domisili, pindah memilih, tidak dikenal, berubah status, tidak berada di tempat dan tidak terdapat keluarga atau orang terpercaya yang dapat dititipkan. Dari sejumlah alasan tersebut penyumbang paling banyak karena pemilih tidak ada di tempat dan tidak ada keluarga yang dititipkan dengan angka 7.916 lembar C Pemberitahuan.
“Kami sudah bekerja detail bukan asal-asalan. Penyebaran C Pemberitahuan yang tidak tersebar sudah mereka (KPPS) lakukan sungguh-sungguh. Satu atau dua kejadian yang terjadi mungkin saat dicari ke rumahnya pagi, siang, sore tidak ketemu karena sibuk bekerja, jadi bukan murni kesalahan mereka (KPPS),” ucap Lidartawan usai pleno rekapitulasi perolahan suara tingkat Kabupaten Buleleng, Kamis (5/12).
Mantan Ketua KPU Bangli ini pun membantah jika partisipasi Pilkada 2024 menurun. Dia kembali mengambil contoh di Kabupaten Buleleng, partisipasi pemilih Pilkada 2024 sebesar 61,69 persen, meningkat dari Pilkada Buleleng 2017 lalu hanya 54,87 persen. “Pilkada jangan dibandingkan dengan Pileg saat Pemilu kemarin. Pileg pemutakhiran data seluruh dunia. Warga Buleleng yang kerja di kapal pesiar yang merantau ditarik datanya semua makanya tinggi. Pilkada itu de jure, semua yang terdaftar di Disdukcapil Buleleng yang ditarik datanya. Buleleng banyak pekerja kapal pesiar, PMI yang kerja di luar negeri, belum lagi yang merantau di luar daerah bekerja sampai yang kuliah pasti tidak datang,” papar Lidartawan panjang lebar.
KPU Bali dan KPU Kabupaten/Kota di Bali sedang melakukan evaluasi melalui penelitian, mengetahui masyarakat yang tidak datang ke TPS. Sementara itu dia juga mengaku senang di Buleleng pecah telur nihil perkara Pilkada. Meskipun ada sejumlah riak terkait logistik, kekurangan atau kelebihan surat suara, jumlahnya tidak banyak dan tidak berdampak signifikan.
“Saya berterimakasih kepada warga Buleleng yang sudah memilih dengan baik, senang sekali satu pun tidak ada PSU. Saya juga ucapkan terimakasih kepada seluruh pasangan calon yang sudah betul-betul kesatria. Yang kalah memberi selamat, yang menang merangkul dan mengajak bareng yang kalah. Ini top dan ke depan akan baik sekali,” kata Lidartawan. 7 k23
1
Komentar