Demplot Padi Gaga 220 Hektare di Karangasem, Dinas Pertanian Kesulitan Bibit
AMLAPURA, NusaBali - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem berencana membangun demonstrasi area (demarea) padi gaga seluas 220 hektare di Karangasem. Namun, dinas masih kesulitan pengadaan bibit.
Rencana itu menyusul Desember 2024 mulai turun hujan sebagai tempo yang baik untuk bertanam padi gaga. Karena sulit bibit, tanam padi gaga ini ditunda.
"Sementara baru dapat bantuan bibit untuk 2 hektare bantuan dari BSIP (balai standarisasi instrumen pertanian) Provinsi Bali, rencana menunggu hasil panen padi gaga di Kecamatan Rendang, untuk dijadikan bibit," jelas Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah di ruang kerjanya, Jumat (6/12).
Kata dia, secara teknis kelompok tani telah siap bertanam padi gaga karena mendapatkan bimbingan teknis untuk penyuluh pertanian. Bimbingan ini dari Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI, melalui PJ Provinsi Bali Subardi STP MSi.
Dia mengakui, sebelumnya direncanakan pola tanam padi gaga untuk demonstrasi area seluas 220 hektare dibagi dua kelompok. Tanam padi Juli-Agustus dan tanam padi Oktober-Desember, ternyata belum terealisasi.
Bibit yang ditunggu hasil produksi demplot (demonstrasi plot) seluas 4 hektare untuk di Subak Rendang Sipon, Desa/Kecamatan Rendang, dan 3 hektare di Subak Kelompok Darma Kerti, Banjar Belatung, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.
Persiapan untuk bertanam padi gaga seluas 220 hektare, secara teknis tidak ada kendala, terutama penyediaan lahan di delapan kecamatan, masing-masing: Kecamatan Kubu seluas 50 ha, Kecamatan Abang seluas 40 ha, Kecamatan Karangasem seluas 20 ha, Kecamatan Sidemen seluas 50 ha, Kecamatan Rendang seluas 30 hektare, Kecamatan Manggis, Kecamatan Selat, dan Kecamatan Bebandem masing-masing 10 ha, total 220 hektare. Sementara baru tersedia bibit untuk 2 hektare, rencananya dialokasikan di Kelompok Celagi Kelod, Banjar/Desa Tianyar, Kecamatan Kubu.
Koordinator BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Kecamatan Kubu I Gede Sudewa membenarkan, bantuan bibit padi gaga sebanyak 30 kilogram dari BSIP. Rencana, bibit ini akan ditanam di Kelompok Celagi Kelod, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu. "Lahan telah siap, apalagi mulai musim hujan, sehingga siap tanam padi gaga," jelas Sudewa.
Sedangkan Koordinator BPP Kecamatan Rendang I Gusti Ayu Ari Susanti mengatakan demplot 7 hektare di Kecamatan Rendang, padinya telah tumbuh dengan berbuah lebat. Diperkirakan, panen akhir Desember 2024 untuk persediaan bibit di 220 hektare.
"Mudah-mudahan hasil panen akhir Desember nanti optimal, untuk bibit dem area di 220 hektare," harap I Gusti Ayu Ari Susanti.
Walau sesuai ketentuan, produktivitas padi gaga tergolong rendah 2-3 ton per hektare, tetap berharap mendapatkan hasil optimal. Penanaman padi gaga, katanya, cukup mudah tidak perlu menyemai bibit, cukup dengan meratakan lahan lalu dibuat lubang-lubang kecil, tiap lubang isinya 3-5 biji, dengan jarak 15 cm x 30 cm, memerlukan bibit rata-rata memerlukan 30 kilogram per hektare, itu tergantung kondisi lahan.7k16
1
Komentar