Ditekuk Bournemouth, Pelatih Tottenham Kecewa
LONDON, NusaBali - Tottenham Hotspur dan Brighton menelan pil pahit kekalahan, usai ditaklukkan lawan-lawannya pada laga pekan ke-14 Liga Primer Inggris, Jumat (6/12) dini hari WITA. Kekalahan Spurs, julukan Tottenham, membuat pelatihnya, Ange Postecoglou kecewa berat, karena dianggap memalukan.
Ya, Tottenham kalah 0-1 di markas Bournemouth di Stadion Vitality, karena gol Dean Huijsen. Akibat kekalahan itu, Spurs turun ke posisi 10 klasemen sementara dengan 20 poin dari 14 laga. Sedangkan Bournemouth naik ke peringkat sembilan dengan 21 poin.
Secara statistik Tottenham unggul dalam penguasaan bola 66 persen. Sedangkan Bournemouth lebih sering melancarkan serangan melalui 21 tendangan yang delapan di antaranya tepat sasaran.
Sementara itu, Brighton kalah 1-3 saat bertandang ke markas Fulham di Stadion Craven Cottage, London, juga Jumat dinihari WITA. Tiga gol Fulham dicetak Alex Iwobi dua gol dan bunuh diri Matt O'Riley. Sedangkan gol Brighton lewat Carlos Baleba.
Hasil itu membuat Brighton tertahan di posisi kelima klasemen sementara dengan 23 poin dari 14 laga, berjarak satu poin dari Fulham yang naik ke peringkat enam.
Secara statistik Brighton lebih unggul dengan 57 persen penguasaan bola serta melepaskan 13 tendangan yang tiga di antaranya tepat sasaran, namun Fulham dapat tampil lebih efektif.
Sementara itu, pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou kecewa atas kekalahan memalukan timnya dari Bournemouth. Dia sangat kecewa, karena tim memulai laga dengan baik dan dengan cara yang diinginkan hingga mampu mengendalikannya.
“Kami kembali kebobolan gol yang buruk, gol yang sangat buruk," kata Ange Postecoglou.
Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Son Heung-Min dkk yang tak pernah memenangkan pertandingan dalam tiga laga terakhir di semua kompetisi. Sebelum kalah lawan Bournemouth, The Lily Whites bermain imbang menghadapi Fulham dan AS Roma.
Pelatih asal Australia tersebut tak puas meski Tottenham mendominasi penguasaan bola tetapi hanya mampu melepaskan empat tembakan tepat sasaran. Terlebih gol Bournemouth berawal dari sepak pojok, dan jadi titik lemah Tottenham musim ini.
"Bukan hanya karena bola mati tapi karena kami melakukannya dalam beberapa kesempatan dengan bola masuk ke kotak penalti dan kami membayar harga yang mahal untuk itu," kata eks pelatih Celtics tersebut. ant
Komentar