Psikologis Ibu Hamil Penentu Kelahiran Generasi Emas atau Justru Generasi Cemas
Ibu Hamil
Luka Psikologis
Psikolog
Kesehatan Jiwa
Mental Health
Generasi Cemas
Generasi Emas
kehamilan
Hamil
Stres
Bayi
Balita
Batita
Masalah Kejiwaan
DENPASAR, NusaBali.com - Kondisi psikologis ibu ketika sedang mengandung sangat mempengaruhi mental generasi yang akan dilahirkan. Sebab, masalah kejiwaan dapat dipicu karena pengalaman kehamilan yang dilalui janin.
“Ibu yang sehat, menerima kehamilan dengan bahagia itu penting karena itu menentukan generasi emas bukan jadi generasi cemas,” kata Diana Setiyawati, dosen dan psikolog dari Centre for Public Mental Health (CPMH), Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kata Dian, sapaan Diana, di sela acara Kampanye Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis Kemenkes di Denpasar, Jumat (6/12/2024), stres pada ibu yang mengandung meningkatkan kadar kortisol. Hormon kortisol yang terlalu tinggi disebut akan mempengaruhi kehamilan secara kompleks.
Psikolog yang juga bagian dari American Psychological Association (APA) sejak 2008 ini menuturkan, janin yang dikandung ibu stres membentuk volume hipokampus otak yang lebih kecil dibandingkan janin yang dikandung ibu bahagia.
“Bayi-bayi yang dikandung oleh ibu yang stres ketika lahir memiliki hipokampus lebih kecil dibandingkan bayi yang dikandung ibu-ibu bahagia,” jelas Dian yang mendapat gelar PhD di bidang kesehatan mental dari Universitas Melbourne, Australia ini.
Hipokampus berfungsi mengelola memori, baik itu membentuk, mengolah, dan menyimpan ingatan. Hipokampus juga berperan mengkoneksikan emosi dengan memori yang mengatur emosi, motivasi, dan aktivitas otonom di dalam tubuh.
Masalah kejiwaan seperti depresi dapat menyusutkan volume hipokampus. Namun, kabar baiknya, bayi yang lahir dengan volume hipokampus kecil dapat ‘diperbaiki’ pada tahun-tahun awal kehidupannya.
Jika stres dapat menyusutkan volume hipokampus, kondisi sebaliknya dapat mengembangkan volume bagian penting di dalam otak ini. Dian menjelaskan, bayi dengan hipokampus kecil harus dilimpahkan kehangatan pada satu tahun pertama kehidupannya.
“Lima tahun pertama, terutama setahun pertama kehidupan, si bayi yang dikandung ibu stres ini mendapat pelukan yang hangat, kasih sayang, merasa dicintai, merasa dunia ini indah, ternyata volume hipokampusnya bisa membesar sama seperti bayi-bayi bahagia,” ungkap Dian.
Dian menegaskan generasi emas dilahirkan dari ibu yang sehat dan bahagia. Kemudian, perlu langkah rehabilitatif pasca kehamilan yang tidak bahagia dan pola pengasuhan positif sehingga generasi mendatang tidak menjadi generasi cemas. *rat
Kata Dian, sapaan Diana, di sela acara Kampanye Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis Kemenkes di Denpasar, Jumat (6/12/2024), stres pada ibu yang mengandung meningkatkan kadar kortisol. Hormon kortisol yang terlalu tinggi disebut akan mempengaruhi kehamilan secara kompleks.
Psikolog yang juga bagian dari American Psychological Association (APA) sejak 2008 ini menuturkan, janin yang dikandung ibu stres membentuk volume hipokampus otak yang lebih kecil dibandingkan janin yang dikandung ibu bahagia.
“Bayi-bayi yang dikandung oleh ibu yang stres ketika lahir memiliki hipokampus lebih kecil dibandingkan bayi yang dikandung ibu-ibu bahagia,” jelas Dian yang mendapat gelar PhD di bidang kesehatan mental dari Universitas Melbourne, Australia ini.
Hipokampus berfungsi mengelola memori, baik itu membentuk, mengolah, dan menyimpan ingatan. Hipokampus juga berperan mengkoneksikan emosi dengan memori yang mengatur emosi, motivasi, dan aktivitas otonom di dalam tubuh.
Masalah kejiwaan seperti depresi dapat menyusutkan volume hipokampus. Namun, kabar baiknya, bayi yang lahir dengan volume hipokampus kecil dapat ‘diperbaiki’ pada tahun-tahun awal kehidupannya.
Jika stres dapat menyusutkan volume hipokampus, kondisi sebaliknya dapat mengembangkan volume bagian penting di dalam otak ini. Dian menjelaskan, bayi dengan hipokampus kecil harus dilimpahkan kehangatan pada satu tahun pertama kehidupannya.
“Lima tahun pertama, terutama setahun pertama kehidupan, si bayi yang dikandung ibu stres ini mendapat pelukan yang hangat, kasih sayang, merasa dicintai, merasa dunia ini indah, ternyata volume hipokampusnya bisa membesar sama seperti bayi-bayi bahagia,” ungkap Dian.
Dian menegaskan generasi emas dilahirkan dari ibu yang sehat dan bahagia. Kemudian, perlu langkah rehabilitatif pasca kehamilan yang tidak bahagia dan pola pengasuhan positif sehingga generasi mendatang tidak menjadi generasi cemas. *rat
1
Komentar