Wisatawan Prancis Nekat Terjun dari Gunung Agung Gunakan Paralayang
AMLAPURA, NusaBali - Seorang wisatawan asal Prancis nekat bermain paralayang terjun dari puncak Gunung Agung, terbang ke arah selatan dan mendarat di Lapangan Umum Kecamatan Selat, Banjar Selat Kaja, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem, Jumat (6/12) sekitar pukul 08.30 Wita.
Aksi itu viral di media sosial dan jadi pembicaraan masyarakat setempat.
Informasi dihimpun NusaBali di Desa/Kecamatan Selat, Karangasem, Sabtu (7/12), awalnya wisatawan Prancis tersebut mengajak seorang wanita transit di salah satu penginapan di Banjar Alastunggal, Desa Duda, Kecamatan Selat, Kamis (5/12) pukul 20.00 Wita. Di penginapan, wisatawan Prancis ini hanya istirahat sambil makan malam, tidak bermalam.
Selanjutnya pada Jumat (6/12) pukul 00.30 Wita, wisatawan itu berangkat menuju parkir Pura Pasar Agung, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, sekitar 6 kilometer dari tempatnya istirahat, mengendarai sepeda motor trail.
Kemudian yang bersangkutan mendaki tanpa didampingi pemandu, membawa satu set paralayang. Setiba di puncak Gunung Agung di ketinggian 3.142 meter dari permukaan laut, menunggu matahari terbit (sunrise), selanjutnya sekitar pukul 08.30 Wita, wisatawan Prancis ini terjun dengan menggunakan paralayang ke arah selatan, sedangkan teman wanitanya ditinggal.
Selama melayang-layang di udara dia menjadi tontonan masyarakat Desa Sebudi dan Desa Selat, yang dilintasinya karena itu merupakan tontonan yang langka.
Akhirnya paralayang itu mendarat di Lapangan Umum Desa Selat, Kecamatan Selat, tepatnya di depan Puskesmas Selat di Banjar Selat Kaja, Desa/Kecamatan Selat.
Sesaat sebelum mendarat, wisatawan tersebut dilihat salah satu pemandu wisata Gunung Agung I Wayan Tegteg, yang tinggal di dekat lapangan tersebut. Wayan Tegteg langsung menghampiri wisatawan tersebut diajak bincang-bincang. Saat itulah diketahui wisatawan tersebut bernama Tio asal Prancis.
Lantaran teman wanitanya masih tertinggal, maka Wayan Tegteg menyarankan agar wisatawan tersebut menyewa ojek untuk menjemput teman wanitanya. Selanjutnya Tio menyewa ojek, menjemput teman wanitanya, kemudian meninggalkan Karangasem.
Kemudian, Kapolsek Selat AKP Dewa Gede Ariana dan Humas Pangempon Pura Pasar Agung I Wayan Suara, mendengar kabar ada wisatawan mendaki Gunung Agung, kemudian terjun gunakan paralayang.
AKP Dewa Ariana menugaskan anggota Bhabinkamtibmas Desa Sebudi Aiptu Made Wirta Sujana, beserta anggota intelijen menelusuri kejadian tersebut. Juga turun ke lapangan anggota Babinsa Desa Sebudi Pelda Kadek Carna, Kelian Banjar Dinas Sogra I Nyoman Muliarta, dan Humas Pangempon Pura Pasar Agung I Wayan Suara melakukan penelusuran.
Dari hasil penelusuran petugas, tidak ada yang mengetahui kedatangan wisatawan itu ke areal parkir Pura Pasar Agung, dan kemudian mendaki Gunung Agung.
Suara mengatakan, sebelumnya berlaku larangan mendaki Gunung Agung selama Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Pasar Agung, sejak nuasen karya pada Anggara Kliwon Julungwangi, Selasa (10/9), hingga upacara nyineb pada Buda Pon Medangkungan, Rabu (27/11).
Sejak upacara nyineb, kata Suara, belum ada petugas menjaga di Pos Pura Pasar Agung, untuk memantau wisatawan yang mendaki Gunung Agung.
“Karenanya, adanya wisatawan mendaki Gunung Agung tengah malam, tidak ada yang tahu,” kata Suara.
Suara mengatakan jalur mendaki Gunung Agung bukan hanya melalui Pura Pasar Agung, juga bisa melalui Pura Pengubengan Besakih, jalur Banjar Temukus di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, dari Banjar Pura Gae di Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, dari Banjar Yehkori di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem dan Banjar Pucang di Desa Ban, Kecamatan Kubu.
AKP Dewa Ariana mengatakan, informasi yang didapatkan hanya dari pemandu wisata Gunung Agung I Wayan Tegteg, yang kebetulan menjumpai wisatawan itu saat turun di Lapangan Umum Desa Selat. “Syukurnya tidak terjadi kecelakaan, wisatawan yang terjun gunakan paralayang mendarat dengan selamat. Saya perkirakan, wisatawan itu telah terbiasa berpetualang mendaki gunung,” kata AKP Dewa Ariana.
Bendesa Alitan MDA Kecamatan Selat I Komang Sujana juga bersyukur wisatawan yang terjun gunakan paralayang kondisinya baik-baik saja. “Hanya saja yang menjadi viral karena terjun pakai paralayang,” kata Sujana, yang juga Bendesa Adat Desa Duda, Kecamatan Selat. 7 k16
1
Komentar