nusabali

Pelaku Wisata Bersiap Sambut Wisatawan Nataru

  • www.nusabali.com-pelaku-wisata-bersiap-sambut-wisatawan-nataru

TABANAN, NusaBali - Manajemen hotel dan objek wisata di Kabupaten Tabanan mulai mempersiapkan diri menyambut kedatangan wisatawan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Dengan antusiasme wisatawan yang terus meningkat, tingkat okupansi hotel di kawasan ini diharapkan mengalami lonjakan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Terlebih lagi, adanya kebijakan Pemerintah Pusat mengenai kebijakan penurunan harga tiket pesawat ke seluruh wilayah Indonesia hingga 10 persen membuat optimis kunjungan wisatawan terasa lebih baik pada Nataru kali ini.
 
Salah satu hotel yang sudah menerima lonjakan pemesanan adalah Homm Saranam Baturiti Hotel. Director of Sales and Marketing hotel, I Kadek Masaru Budiartha, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima banyak pemesanan kamar dari wisatawan domestik dan mancanegara. 

“Wisatawan yang menginap di hotel kami saat Nataru cukup banyak. Bahkan sudah ada yang melakukan pemesanan jauh-jauh hari, terutama tamu dari Eropa,” ujar Kadek Budiartha saat dikonfirmasi, Sabtu (7/12).
 
Budiartha menjelaskan tamu mancanegara, khususnya dari Eropa, Rusia, dan Australia, biasanya memesan kamar sejak 60 hari sebelum libur Nataru. Sementara wisatawan domestik, yang mayoritas berasal dari Jakarta dan Surabaya, cenderung memesan kamar pada saat-saat terakhir.

“Iya, tamu dari Eropa memang booking jauh-jauh hari. Kalau tamu domestik biasanya last minute, mulai sekitar tanggal 27 Desember sampai 2 Januari,” tambahnya.
 
Homm Saranam Baturiti Hotel, yang berlokasi strategis dekat beberapa destinasi wisata unggulan seperti DTW Jatiluwih, DTW Ulun Danu Beratan, Kebun Raya Bedugul, dan objek wisata alam lainnya, optimis tingkat okupansi hotel akan meningkat signifikan. 

“Kami biasanya hanya mencapai 30-40 persen okupansi. Namun, dengan adanya kebijakan tiket pesawat murah dari pemerintah, kunjungan wisatawan saat Nataru nanti diharapkan bisa mencapai 80 persen,” ungkapnya.
 
Budiartha juga menyebut bahwa harga kamar selama periode Nataru berkisar dari Rp 1,750 juta hingga Rp 8 juta per malam, lebih tinggi dibandingkan harga di hari biasa yang berada di angka Rp 1,450 juta. Hingga awal Desember, tingkat pemesanan kamar untuk periode 20-31 Desember sudah mencapai 40 persen, dan diperkirakan akan penuh mendekati akhir bulan.
 
Untuk malam pergantian tahun, Homm Saranam Baturiti Hotel telah menyiapkan acara bertajuk New Year’s Eve Dinner dengan tema Classic Balinese Dinner. Acara ini dirancang khusus untuk memberikan pengalaman unik bagi para tamu. "Last minutes pasti akan penuh dengan sebagian besar 50 persen tamu domestik, sisanya dari Eropa sekitar 30 persen, Rusia 10 persen dan Australia sekitar 10 persen," imbuhnya.
 
Sementara itu, Natya Hotel yang berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, juga berharap pada peningkatan kunjungan wisatawan. Manager Natya Hotel, Viany Velantina, menyebut bahwa kebijakan pemerintah pusat terkait penurunan harga tiket pesawat hingga 10 persen menjadi angin segar bagi sektor perhotelan. 

“Kami total ada 18 kamar. Wacana pemerintah untuk mensupport harga tiket diharap efeknya bisa melampaui occupancy hotel tahun ini dan bisa menstimulus kunjungan wisatawan ke Tanah Lot,” kata Viany.
 
Dia menjelaskan bahwa mayoritas tamu Natya Hotel berasal dari Eropa, terutama dari Perancis, Jerman, dan Belanda. Namun, pemesanan kamar tahun ini masih terasa lambat di awal Desember dibandingkan tahun sebelumnya. “Bookingan tahun lalu sudah cukup signifikan di awal Desember, sedangkan tahun ini baru terasa meningkat untuk periode 29-31 Desember. Kami tetap optimis okupansi bisa mencapai lebih dari 80 persen mendekati Nataru,” imbuhnya.
 
Sebelumnya diberitakan, Optimisme disampaikan oleh Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tabanan, I Wayan Sudartayana. Menurutnya, kebijakan penurunan harga tiket pesawat hingga 10 persen dapat menjadi stimulus positif untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Bali, termasuk ke Tabanan.

“Tingkat okupansi hotel di Tabanan yang biasanya 60-70 persen diharapkan bisa meningkat hingga 10-15 persen selama libur Nataru ini. Kami optimis ini akan berdampak positif pada pariwisata di daerah kami,” tukas Sudartayana.
 
Dengan persiapan matang dari sektor perhotelan dan berbagai objek wisata di Tabanan, daerah ini siap menyambut lonjakan wisatawan domestik maupun internasional pada libur akhir tahun kali ini. 7cr79

Komentar