Nataru, Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen
Erick Thohir sarankan masyarakat tidak beli tiket di menit terakhir
JAKARTA, NusaBali
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan harga tiket pesawat menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) berhasil diturunkan guna mendukung mobilitas masyarakat yang tinggi pada periode tersebut.
“Di hari-hari yang memang kita harapkan akan terjadi mobilitas yang tinggi, masyarakat kita menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, kita berharap ada upaya untuk pengurangan harga tiket pesawat. Dan ini Alhamdulillah sudah bisa terjadi,” kata Menko Agus dalam acara Diskusi Inspiratif dalam Sinergi Alumni SMA Taruna Nusantara Angkatan V di Halte TransJakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, seperti dilansir Antara, Minggu.
Ia menuturkan pemerintah terus berupaya agar kebijakan yang dikeluarkan berfokus pada peningkatan kualitas dan kapasitas pelayanan kepada publik.
“Berhasil turun 10 persen kurang lebih, Nataru tapi, nah mudah-mudahan ke depan kita kawal lagi waktunya singkat tapi kita bisa melakukan public policy making yang juga mudah-mudahan bisa menyentuh langsung masyarakat,” tuturnya.
Menurut Menko AHY, pihaknya mengupayakan penurunan tiket pesawat melalui diskusi intensif dengan para pihak terkait dalam dua pekan terakhir.
“Kami selama dua minggu terakhir secara intensif membicarakan itu, agar maskapai penerbangan semuanya on board, termasuk juga dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang menjadi domain utama dari perusahaan ini,” tuturnya.
Ia mengatakan pembuatan kebijakan publik menyentuh langsung masyarakat dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemaslahatan masyarakat.
“Kita berharap ke depan juga selalu hadir kebijakan-kebijakan yang membuat masyarakat semakin baik, semakin nyaman, dan tentunya semakin bisa menjangkau transportasi di Indonesia, darat-laut maupun udara termasuk perkeretaapian,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat saat membeli tiket pesawat sebelum melakukan perjalanan.
Erick mengatakan kebiasaan membeli tiket pesawat di menit-menit terakhir sering menjadi penyebab kenaikan harga tiket yang membebani masyarakat.
"Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat satu minggu lagi. Orang Indonesia biasanya beli tiket di akhir-akhir keberangkatan, sama seperti beli tiket bola. Begitu tiket habis, baru marah," ujar Erick dalam keterangannya, dikutip dari tvonenews.com, Minggu (8/12).
Erick mengimbau masyarakat perlu merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, seperti yang lazim dilakukan di negara lain.
"Kalau di luar negeri, orang sudah booking tiket dan hotel jauh-jauh hari. Tidak bisa lagi mendadak. Ketika dadakan, harga tiket pasti mahal," kata Erick. 7
1
Komentar