Pelaku Pariwisata Apresiasi Harga Tiket Pesawat Turun
DENPASAR, NusaBali - Pelaku pariwisata Bali menyambut gembira program pemerintah, quick wins untuk mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diantaranya penyesuaian, penurunan harga tiket pesawat, khususnya pada periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kebijakan tersebut diyakini berdampak langsung mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali. Otomatis berkontribusi pada peningkatan pendapatan dari sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat secara umum.
“Dengan kebijakan tersebut kita optimistis target terutama okupansi hotel akan naik,” kata Wakil Ketua PHRI Badung Bali, Sang Putu Eka Pertama, Minggu (8/12).
Masyarakat pariwisata, lanjut Eka Pertama berterimakasih dan mengapresiasi kebijakan pemerintah tersebut. Dengan kebijakan tersebut, ada peningkatan perhatian yang lebih dirasakan. Khususnya kalangan pelaku usaha di sektor pariwisata.
“Kita menyambut baik, karena selama ini salah satunya yang mengganjal (menekan) kunjungan wisatawan adalah harga tiket pesawat,” lanjutnya. Eka Pertama memperkirakan penurunan harga tiket pesawat secara tak langsung mendorong pendistribusian wisatawan secara lebih merata pada kawasan wisata di Bali.
Tidak saja di kawasan-kawasan yang selama ini sudah dikenal penuh, seperti di kawasan Bali selatan, namun juga diharapkan menyebar dan terdistribusi ke kawasan wisata lainnya di Bali sebelumnya minim wisatawan.
“Wisatawan yang tak mendapatkan hotel di kawasan wisata Bali bagian selatan, bisa beralih memesan hotel di kawasan Bali timur, utara atau barat,” geber praktisi yang GM The ONE Legian, Kuta ini.
Secara tak langsung pula, kawasan wisata-kawasan wisata tersebut, terpromosikan sehingga makin dikenal. Jumlah kamar hotel di Bali sekitar 140 ribuan. Jumlah tersebut cukup banyak. Karena itulah menurut Eka Pertama, tak sampai terjadi over booking, dengan bertambahnya keramaian kunjungan wisatawan karena dorongan penurunan harga tiket pesawat.
“Jumlah kamar hotel masih cukup banyak,” terangnya. Saat ini bookingan okupansi untuk liburan Nataru mencapai 70 persen. Prosentase tersebut berasal dari pesanan wisatawan domestik dan manca negara. Pesanan diyakini terus meningkat mendekati puncak liburan Nataru. “Saya kira tembus 90 persen lebih,” kata Eka Pertama.
Sebagaimana diberitakan Pemerintah menetapkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat untuk penerbangan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Penurunan harga tiket pesawat sebesar 10 persen, mulai tanggal 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025. K17.
Komentar