Rumah Warga Pebuahan Disapu Angin
Atap rumah warga rusak
Angin Kencang
Kalaksa BPBD Jembrana
I Putu Agus Artana
Tim Reaksi Cepat (TRC)
Terdata 14 bangunan milik 10 warga di Pebuahan, Banyubiru, Kecamatan Negara, mengalami kerusakan akibat angin kencang pada Minggu (8/12) sore.
NEGARA, NusaBali
Hujan deras disertai angin kencang melanda perkampungan warga di pesisir Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (8/12) sore. Cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan kerusakan atap rumah dan beberapa bangunan lainnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana, Senin (9/12), menyatakan angin kencang di Pebuahan itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 15.00 Wita. Perisitwa itu dilaporkan pada sekitar pukul 17.30 Wita dan langsung ditindaklanjuti dengan melakukan kaji cepat ke lokasi.
Dari hasil kaji cepat BPBD, paling tidak ada 14 bangunan milik 10 warga yang diketahui mengalami kerusakan akibat angin kencang tersebut. Bangunan rusak itu berupa 9 rumah, 3 tempat usaha, 1 dapur, dan 1 gazebo. “Rata-rata rusak ringan. Sebagian besar gentingnya rontok karena tersapu angin,” ujar Agus Artana.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam bencana tersebut. Namun total kerugian materiel akibat bencana itu mencapai sekitar Rp 20.500.000. Selain melakukan kaji cepat, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jembrana yang turun ke lokasi juga memberikan bantuan berupa terpal, matras, dan selimut kepada warga yang terdampak.
“Beberapa rumah sudah langsung dilakukan perbaikan secara mandiri. Malam itu juga kami berikan bantuan berupa terpal, martas, dan selimut," kata Agus Artana.
Selain di Pebuahan, BPBD Jembrana juga sempat melakukan penanganan pohon tumbang di Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk, Banjar Dauh Pangkung, Desa/Kecamatan Pekutatan pada Minggu sore. Pohon tumbang yang terjadi pada sekitar pukul 14.00 Wita, menimpa bangunan warung milik warga bernama I Kadek Astika.
Pohon yang tumbang berjenis Angsana dengan tinggi sekitar 20 meter dan diameter 50 centimeter. Pohon itu tumbang karena kondisi batang yang sudah lapuk. “Tidak ada korban jiwa. Namun pohon menimpa bangunan warung dan mengakibatkan kerusakan ringan pada atap warung,” ucap Agus Artana.
Menurut Agus Artana, penanganan pohon tumbang tersebut sempat agak tersendat. Masalahnya, pohon menimpa kabel PLN dan sempat harus menunggu penanganan awal dari pihak PLN. Jajaranya yang sudah tiba di lokasi sejak pukul 14.30 Wita, baru bisa memulai penanganan pada sekitar pukul 17.00 Wita dan selesai pada sekitar pukul 19.15 Wita.
Agus Artana mengatakan, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung hingga Februari 2025 nanti. Sehubungan hal tersebut, Agus Artana menyatakan bahwa Jembrana dalam status siaga waspada bencana.
“Kami harap seluruh masyarakat untuk selalu waspada. Kami harap masyarakat mengantisipasi kemungkian berbagai bencana yang bisa terjadi di musim hujan ini,” tandas Agus Artana. 7 ode
1
Komentar