Pendidikan Vokasi Bali Perkuat Kerja Sama dengan 27 Industri
MANGUPURA, NusaBali - Tim Konsorsium Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan ‘Rintisan Kemitraan Baru antara Satuan Pendidikan Vokasi dan Industri’ pada Selasa (10/12).
Acara yang berlangsung di Hotel The ONE Legian, Kecamatan Kuta ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi dan sektor industri, guna mendukung pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di Bali.
Ketua Konsorsium Tim Pemetaan Ekosistem Vokasi Bali Dr Ni Nyoman Sri Astuti, SST.Par., M.Par. menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konsorsium dalam membangun ekosistem kemitraan antara lembaga pendidikan vokasi dan industri di Bali. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi 52 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar dapat menjalin kemitraan langsung dengan berbagai industri, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Memorandum of Agreement (MoA).
“Ini adalah upaya kami untuk menghubungkan SMK dengan industri. Kami mengundang industri untuk berkolaborasi, sehingga SMK dapat menyesuaikan kurikulum dan kegiatan praktik mereka dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Sri Astuti.
Dia juga menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya terbatas pada sektor pariwisata, tetapi mencakup berbagai industri lain, seperti telekomunikasi dan retail, yang turut berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan vokasi.
Di antara industri yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain The ONE Legian, Sanctoo Suites and Villas, hingga BPR Kerthiawan, melengkapi 27 perusahaan yang siap berkolaborasi dengan 52 SMK di Bali.
Kepala SMKN 1 Mas Ubud I Komang Purwata, S.Pd., M.Pd., menyambut baik kemitraan ini. Dia mengungkapkan bahwa kerja sama dengan industri sangat penting untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa, khususnya dalam bidang perhotelan. “Kami memiliki 1.420 siswa yang tersebar dalam 6 jurusan, dengan sebagian besar fokus pada perhotelan. Kerja sama ini memberikan peluang praktek kerja lapangan yang sangat bermanfaat bagi mereka,” kata Purwata.
Dalam kesempatan yang sama, Deputy Director for Partnership Politeknik Negeri Bali, Dr I Ketut Sutama MA, menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidikan vokasi dan industri untuk memastikan relevansi keterampilan yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan dunia kerja. “Vokasi tidak dapat berjalan dengan baik tanpa kerja sama dengan industri. Kami perlu memastikan bahwa pelatihan yang kami berikan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh industri,” ujar Sutama.
Kegiatan ini juga menandai langkah penting dalam pengembangan ekosistem vokasi di Bali, yang telah melibatkan lebih dari 52 SMK dan 27 industri. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berkembang, memberikan peluang lebih besar bagi para siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di industri, dan memperkuat kualitas pendidikan vokasi di Bali.
Dengan semakin banyaknya industri yang terlibat dalam kemitraan ini, diharapkan pendidikan vokasi di Bali dapat terus beradaptasi dengan perkembangan dunia industri, memberikan keterampilan yang relevan, dan membuka lebih banyak peluang kerja bagi para lulusan. @ mao
Komentar