Perempuan Berdaya untuk Hadapi Generation Gap
Pemkot Denpasar Gelar Seminar Hari Ibu
DENPASAR, NusaBali - Menjalankan peran sebagai ibu adalah proses pembelajaran seumur hidup. Tak jarang, seorang ibu adalah mesin sekaligus jiwa dalam sebuah keluarga. Untuk itu, sosok ibu harus memiliki kemampuan multitasking dalam satu waktu dan kondisi.
Hal ini dituturkan Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara saat membuka Seminar Perempuan Berdaya Indonesia Maju dengan tema ‘Hadapi Generation Gap, Menjadi Ibu Bahaya dan Bahagia’, di Gedung Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar Utara, Selasa (10/12) pagi.
Ny Sagung Antari yang didampingi Ketua GOW Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa dan Kepala Dinas P3AP2KB Denpasar I Gusti Agung Sri Wetrawati, mengatakan dewasa ini para ibu juga dituntut untuk memiliki kemampuan dan pemahaman dalam menghadapi generation gap dalam keluarga.
“Tidak bisa kita pungkiri, setiap generasi memiliki keistimewaan masing-masing. Seringkali dalam sebuah keluarga kita mendapati adanya perbedaan pendapat dan pandangan. Maka, dalam hal ini, peran ibu sangat dibutuhkan dalam proses menjembatani komunikasi dalam keluarga untuk menghindari adanya generation gap,” ucap Ny Sagung Antari.
Dia juga menyampaikan, tuntutan-tuntutan tersebut kemungkinan akan bisa mempengaruhi psikologi dari para ibu. Sehingga, para ibu memerlukan dorongan positif bagi kesehatan mental dan jiwa mereka.
“Semua ibu berhak untuk bahagia, siapa pun dan di manaipun. Para ibu, juga harus mengenali diri dan kebutuhan diri mereka sendiri. Saya berharap, seminar ini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan mental dan jiwa para ibu, dan juga memotivasi para ibu, agar senantiasa sejahtera dan bahagia,” kata Ny Sagung Antari.
Sri Wetrawati mengatakan seminar ini digelar serangkaian Hari Ibu ke-96. Sejumlah peserta yang merupakan para perempuan dari berbagai instansi dilibatkan dalam kegiatan ini.
“Mudah-mudahan seminar ini nantinya akan memberikan dampak baik bagi para peserta yang hadir. Ada beberapa narasumber kami datangkan, antara lain dari organisasi psikolog, dan lainnya,” kata Sri Wetrawati. @ mis
Komentar