Plafon Kelas II SDN 3 Sibanggede Jebol, Kepala Sekolah Sebut Bangunan Lama
Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan di ruang kelas lainnya, pihak sekolah berinisiatif memindahkan siswa kelas II, III, dan IV ke ruang kelas yang lain.
MANGUPURA, NusaBali
Akibat cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang yang terus mengguyur wilayah Badung, mengakibatkan plafon salah satu ruang kelas di SDN 3 Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, ambruk pada Rabu (11/12). Jebolnya plafon diperkirakan karena kondisi plafon berbahan gypsum yang lembab dan termakan usia. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Informasi yang dihimpun, plafon jebol tersebut diperkirakan terjadi pada dini hari dan baru diketahui sekitar pukul 06.00 Wita. Kejadian ini sudah diatensi oleh Kasi Trantib beserta staf Kecamatan Petang, BPBD, tim ahli dari Disdikpora Badung, Bhabinkamtibmas dan pihak sekolah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika, mengatakan sudah melakukan pengecekan atas musibah jebolnya plafon di SDN 3 Sibanggede. Kondisi plafon yang jebol bahkan mengenai bangku dan kursi siswa di bawahnya. “Kira-kira kerugian kurang lebih Rp 10-20 juta,” ujarnya.
Sementara, Kepala SDN 3 Sibanggede Ni Wayan Suarni, menduga plafon yang jebol kemungkinan terjadi malam atau dini hari, mengingat sehari sebelumnya tidak terjadi apa-apa. “Kemarin (Selasa) saya masih di sekolah sampai pukul 15.00 Wita dan belum ada kejadian tersebut. Kemungkinan malam kejadiannya saat hujan deras. Memang bangunannya ini sudah agak lama,” kata Suarni dikonfirmasi melalui sambungan telepon kemarin.
Suarni mengatakan, plafon yang jebol berada di ruang kelas II. Sedangkan dua ruangan lainnya, yakni ruang kelas III dan IV tidak terdampak. Namun karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan di ruang kelas lainnya, pihak sekolah berinisiatif untuk memindahkan siswa kelas II, III, dan IV ke ruang kelas yang lain, yakni bangunan yang berada di sebelah utara. Untuk diketahui, posisi SDN 3 Sibanggede cukup unik karena ruang kelasnya berada di dua lokasi terpisah, berseberangan jalan.
“Jadi sekolah kami ada di dua lokasi, berseberangan jalan. Tiga bilik kelas ada di utara jalan, tiga bilik lagi di selatan jalan. Yang kena ini (plagon jebol) bangunan di sekolah yang selatan, bagian timur, ruang kelas II. Memang satu ruangan yang kena, tapi kami kan khawatir juga memakai ruangan yang lain, sehingga kami sudah ambil inisiatif untuk memindahkan anak-anak, tidak lagi menggunakan ruang di sana. Jadi untuk sementara dipindah ke utara,” jeas Suarni.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikpora Badung Rai Twistyanti Raharja, mengatakan sudah mengirim tenaga ahli ke lokasi untuk mengecek kondisi kerusakan bangunan. Kata dia, Disdikpora Badung berencana akan mengupayakan perbaikan pada tahun ini. Namun masih mengecek anggaran perbaikan yang diperlukan. “Kami masih cek kebutuhannya, rencananya kami kejar (perbaikan) supaya bisa di tahun 2024, tapi lumayan mepet,” sebut Rai.
Sementara untuk proses belajar mengajar diakui tidak ada kendala, karena di sekolah tersebut tidak ada proses pembelajaran dan tinggal menunggu siswa untuk pembagian rapor. “Sekarang sudah tidak ada pembelajaran, tinggal nunggu rapotan saja,” ucapnya. 7 ind
Komentar