Tren Wisata 2025: Relaksasi dan Wisata Keluarga Jadi Prioritas Wisatawan Indonesia
JAKARTA, NusaBali.com - Tren perjalanan wisata tahun 2025 diperkirakan akan didominasi oleh motivasi relaksasi, wisata keluarga, dan eksplorasi destinasi baru. Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan terhadap ribuan wisatawan di Asia, termasuk Indonesia.
Hasil survei yang dirilis Agoda, Jumat (13/12/2024), menunjukkan bahwa perjalanan bersama keluarga menjadi salah satu prioritas utama bagi wisatawan. Sebanyak 34 persen wisatawan Asia berencana melakukan perjalanan lintas generasi bersama keluarga pada tahun 2025. Angka ini jauh lebih tinggi di Indonesia, di mana 58 persen responden memilih perjalanan keluarga sebagai bentuk liburan yang ideal.
"Kami melihat adanya peningkatan minat wisatawan Indonesia untuk melakukan perjalanan keluarga yang lebih bermakna," kata John Doe, VP of Marketing Agoda. "Perjalanan lintas generasi menawarkan kesempatan untuk mempererat hubungan keluarga sambil menikmati pengalaman unik bersama."
Selain perjalanan keluarga, pasangan menjadi kelompok perjalanan kedua terbanyak (17 persen), diikuti perjalanan solo (10 persen). Pilihan ini menunjukkan semakin banyak wisatawan yang ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama orang tercinta.
Relaksasi Tetap Jadi Pilihan Utama
Motivasi utama para wisatawan untuk bepergian tetap didominasi oleh keinginan untuk relaksasi. Sekitar 75 persen responden menyebutkan bahwa liburan menjadi cara untuk menjauh dari rutinitas sehari-hari. Di Indonesia, sebanyak 61 persen responden menyebut relaksasi sebagai tujuan utama perjalanan mereka, diikuti motivasi petualangan dan aktivitas (46 persen), serta pengalaman kuliner (39 persen).
"Relaksasi tetap menjadi prioritas utama wisatawan, terutama di tengah gaya hidup modern yang serba sibuk," tambah John Doe. "Kami melihat banyak orang mencari pengalaman yang memungkinkan mereka untuk benar-benar melepaskan diri dari rutinitas."
Destinasi Baru dan Teknologi
Survei platform perjalanan digital Agoda ini juga mencatat tingginya minat wisatawan untuk menjelajahi destinasi baru. Sebanyak 84 persen responden berencana mengunjungi tempat yang belum pernah mereka datangi sebelumnya. Indonesia dan Vietnam menjadi dua negara dengan persentase tertinggi, yaitu 94 persen wisatawan yang ingin mencoba destinasi baru.
Dalam merencanakan perjalanan, teknologi memegang peranan penting. Sebagian besar wisatawan menggunakan aplikasi perjalanan untuk memesan akomodasi dan aktivitas. Di Indonesia, 81 persen responden mengandalkan aplikasi untuk mempermudah rencana perjalanan mereka.
Tren Taman Hiburan dan Perjalanan Hemat
Taman hiburan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Indonesia. Sebanyak 20 persen responden menyatakan ingin mengunjungi taman hiburan sebagai bagian dari perjalanan mereka. Hal ini menempatkan wisatawan Indonesia sebagai yang paling antusias terhadap taman hiburan di kawasan Asia.
"Ketertarikan terhadap taman hiburan menunjukkan bagaimana wisatawan Indonesia mencari pengalaman yang menyenangkan dan interaktif untuk seluruh keluarga," jelas John Doe.
Di sisi lain, anggaran tetap menjadi pertimbangan penting bagi wisatawan. Sebanyak 65 persen responden berencana mengeluarkan kurang dari Rp4 juta per malam untuk akomodasi. Meski demikian, minat untuk bepergian ke luar negeri tetap tinggi, terutama di kalangan wisatawan muda.
Kombinasi Kerja dan Liburan
Tren baru juga muncul dengan meningkatnya popularitas perjalanan sambil bekerja. Seiring dengan fleksibilitas kerja yang semakin luas, banyak wisatawan menggabungkan agenda liburan dengan pekerjaan. Satu dari 25 wisatawan di kawasan ini menyebutkan rencana untuk menjadi pekerja remote atau digital nomad pada 2025.
Survei ini mencerminkan perubahan preferensi perjalanan yang dinamis di kawasan Asia, terutama Indonesia. Dengan dominasi tren relaksasi, eksplorasi destinasi baru, dan fokus pada perjalanan keluarga, wisatawan Indonesia terus menunjukkan antusiasme yang kuat terhadap berbagai bentuk perjalanan.
Survei dilakukan pada Oktober 2024 dengan melibatkan responden dari 11 negara di Asia, termasuk Indonesia. Temuan ini memberikan gambaran tentang tren perjalanan yang akan berkembang pada tahun mendatang.
Komentar