Jelang Nataru, Bandara Antisipasi Lonjakan Penumpang
MANGUPURA, NusaBali - PT Angkasa Pura Indonesia (API) cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memberikan atensi khusus jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Sebagai antisipasi meningkatnya jumlah pergerakan pesawat dan potensi lonjakan penumpang, koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh komunitas bandara telah dilakukan.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan telah menyusun rencana operasional dengan fokus pada tiga pilar utama yakni Premises, yaitu kesiapan infrastruktur dan fasilitas. Kemudian People, yaitu kesiapan personel bandara. Selanjutnya Process, yaitu berupa kolaborasi lintas instansi untuk memastikan kelancaran operasional.
Selain itu, pihaknya juga memfokuskan fasilitas keselamatan, pelayanan penumpang di setiap touch point, optimalisasi jadwal penerbangan (slot time), serta pengaturan lalu lintas kendaraan di sekitar bandara juga telah dipastikan kesiapan operasionalnya. “Pengaturan pada area terminal yang rawan kepadatan telah dilakukan, termasuk re-layout pada area pemeriksaan keamanan atau Security Check Point (SCP). Di SCP domestik lantai 1, jumlah lajur pemeriksaan meningkat dari 3 menjadi 5, sementara di lantai 2 bertambah dari 3 menjadi 4 lajur,” ujar Ahmad Syaugi pada Jumat (13/12) siang.
“Penambahan mesin X-ray juga dilakukan dengan tiga unit untuk terminal domestik dan satu unit untuk internasional,” imbuh Ahmad Syaugi.
Pihak pengelola bandara juga memberikan perhatian khusus pada kelancaran lalu lintas kendaraan di sisi darat. Penambahan dua lajur kendaraan menjadikan total empat lajur tersedia untuk mengurangi kepadatan. Beberapa akses lajur kendaraan juga diperluas, dan pembayaran parkir kini dilakukan secara non-tunai
“Kami bekerjasama dengan Kepolisian Resor Bandara, Kepolisian Resor Kuta, Lanud Ngurah Rai, Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, Desa Adat Tuban, dan Desa Adat Kuta. Kami akan menempatkan petugas gabungan di beberapa titik yang rawan terjadi kepadatan kendaraan seperti di simpang Dewi Sartika, Kubu Anyar, dan simpang Patung Kuda,” tegasnya.
Untuk memastikan kelancaran operasional, posko terpadu monitoring akan dibuka pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Posko ini, kata Ahmad Syaugi, akan memantau setiap pergerakan pesawat dan penumpang secara realtime. Selain posko terpadu monitoring, pihaknya juga dikatakan akan membuat posko lalu lintas yang dikelola oleh 10 petugas gabungan untuk mengatur dan mengarahkan kendaraan di sekitar bandara. Jika terjadi situasi darurat, petugas akan menggunakan simbol-simbol tertentu untuk memberikan arahan putar balik bagi kendaraan.
Kemudian pihak bandara juga akan melakukan pengaturan di Area VVIP. Area VVIP akan ditutup jika tidak digunakan oleh pihak terkait. Tim akan ditempatkan untuk memastikan kelancaran akses di area ini selama periode Nataru.
Kemudian dalam kondisi kepadatan tinggi, koordinasi dengan Polres Bandara dilakukan untuk mengalihkan arus kendaraan. Jika terjadi kemacetan di simpang Patung Kuda, arus kendaraan akan diarahkan menuju Jalan kawasan Hotel Haris. Jika masih padat, durasi lampu hijau di traffic light akan diperpanjang untuk mengurangi antrean kendaraan.
Ahmad Syaugi membeberkan kalau pihaknya turut mendapat dukungan teknis dan infrastruktur. Yang Mana, PT Jasamarga Bali Tol menyediakan dukungan layanan mobil derek selama 24 jam untuk menangani kendaraan mogok di area sekitar bandara. Selain itu, tim petugas bandara disebut akan berkoordinasi dengan tim dari PT Jasamarga Bali Tol untuk penanganan segera. Tak hanya itu, sebanyak 10 kendaraan juga disiapkan untuk mengantisipasi situasi kemacetan. Kendaraan ini akan digunakan untuk membantu penumpang yang terdampak kemacetan dan memastikan arus lalu lintas tetap terkendali.
“Kami juga menyiapkan 10 kendaraan. Jadi di pos kami menyediakan 10 motor untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kami akan gunakan untuk patroli, jika terjadi hal seperti kemacetan akan bisa support penumpang yang terkena macet, jadi kami siapkan kendaraan,” kata Ahmad Syaugi. 7 ol3
Komentar