Promosikan Potensi Wisata, Gelar Sidan Haritage Festival
DENPASAR, NusaBali - Dalam upaya membangkitkan potensi sebagai desa wisata, Desa Sidan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar menggelar event Sidan Heritage Festival 2024.
Event yang dihelat Sabtu (14/12) hari ini hingga Minggu (15/12) besok diharapkan menjadi ajang promosi potensi Desa Sidan sebagai desa wisata yang banyak memiliki potensi, di antaranya warisan sejarah maupun budaya.
Perbekel Desa Sidan I Made Sukra Suyasa, mengatakan event Sidan Heritage Festival 2024 ini merupakan yang pertama kali. “Walau kecil, kita harapkan dapat menjadi event promosi untuk pariwisata Desa Sidan,” harap Sukra Suyasa, Jumat (13/12).
Dikatakan, Desa Sidan memiliki sejumlah benda cagar budaya yang potensi sebagai daya tarik wisata sekaligus edukasi tentang budaya Bali. Di antaranya peningggalan sejarah Puri Sidan, cagar budaya Batutulis di Pura Bukit Camplung, atraksi dan seni budaya Tari Bapang Barong dan lainnya.
“Selain itu ada pengenalan pertanian organik, pengenalan teba modern yakni tata cara penanganan sampah di rumah tangga,” ucap Sukra Suyasa.
Di samping itu, lanjutnya, juga ada pembuatan eco enzyme, yakni cairan dari hasil permentasi sampah organik. Jadi itu semua adalah upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan regenerative tourism atau atau pariwisata regeneratif, yakni pariwisata yang terkait dengan regenerasi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Untuk pengembangan potensi wisatanya, Desa Sidan juga bekerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya dari BUMN, dengan kalangan kampus atau perguruan tinggi, serta kalangan komunitas dan lainnya.
Sementara itu, I Wayan Dumya, salah seorang pendamping dari Sidan Heritage Festival 2024 mengatakan, event ini salah satu tujuannya untuk membangkitkan potensi yang ada di Desa Sidan. “Membangkitkan potensi, diangkat sebagai atraksi,” ujar pemilik Bali Inspiring Trip asal Tegalalang, Gianyar ini.
Selain mempromosikan pertanian organik, event ini juga menjadi ajang mempromosikan atraksi lain yang ada di Desa Sidang, di antaranya kegiatan ngelawar atau membuat masakan yang merupakan salah satu kuliner tradisional khas Bali. “Ada juga trekking sambil memungut sampah,” imbuhnya.
“Wisatawan nusantara dan domestik diharapkan datang pada event kali ini, sehingga berimbas pada perekonomian warga sekitar, khususnya UMKM,” harap Dumya. 7 k17
Komentar