BRIN Inisiasi Program Pengembangan Desa Berbasis Inovasi
JAKARTA, (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menginisiasi Program Desa Inovasi guna mendukung upaya pengembangan desa berbasis inovasi sekaligus bentuk pelayanan kepada masyarakat termasuk yang berada di daerah.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan Program Desa Inovasi adalah bentuk kemitraan dengan elemen masyarakat setelah sebelumnya menjalin kerja sama dengan UMKM dan perusahaan rintisan (startup).
"Keberhasilan program ini bergantung pada sumber daya manusia yang memiliki pola pikir, perilaku, dan cara pengelolaan yang tepat. Desa yang mandiri akan lebih efektif dan sukses dalam mendukung Indonesia Maju dan Indonesia Emas 2025," ujar Laksana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Politik BRIN R Siti Zuhro sebagai Ketua Tim Program Desa Inovasi menjelaskan, timnya memulai program ini dengan membenahi kebersihan dan pengelolaan sampah desa.
Zuhro juga menekankan pentingnya keberlanjutan program melalui regulasi yang mendukung sehingga ia mendorong disusunnya peraturan di tingkat desa dan daerah.
"Konsep Desa Inovasi ini bisa diterapkan dari Sabang sampai Merauke, menyesuaikan karakteristik dan kekhasan masing-masing daerah," tambahnya.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyampaikan Program Desa Inovasi dinilai berhasil mencapai sejumlah perubahan signifikan seperti yang terasa di Desa Tinobu dan Laramo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
"Saya bangga melihat bagaimana Desa Tinobu dan Laramo berhasil berubah dari kondisi yang kurang bersih menjadi desa yang lebih tertata. Ini membuktikan bahwa sesuatu yang tampak mustahil bisa menjadi mungkin jika ada kemauan," ungkapnya.
Yandri mengingatkan, dana desa yang akan digelontorkan pada 2025 harus dikelola dengan baik, termasuk 20 persen alokasinya untuk ketahanan pangan.
Ia juga mendorong pemberdayaan desa sesuai potensinya, baik itu desa nelayan, perkebunan, maupun perikanan, untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Komentar