Seni Tradisi Lengkapi Ogoh-Ogoh STT Eka Kapti Temega
AMLAPURA, NusaBali.com – Sekaa Teruna Teruni (STT) Eka Kapti Temega dari Banjar Desa Adat Temega, Karangasem, tengah mempersiapkan berbagai kegiatan seni dan budaya untuk menyambut Tahun Baru Caka 1947 dengan penuh semangat. Tidak hanya menampilkan ogoh-ogoh, pemuda-pemudi Temega juga akan mempersembahkan drama gong, sekeha gong, dan fragmen tari untuk memeriahkan momen sakral di Sasih Kasanga.
Ketua STT Eka Kapti Temega, I Gede Jati Yasa (De Jati), mengungkapkan bahwa pengerjaan ogoh-ogoh dimulai sejak 4 Desember 2024. “Ogoh-ogoh tahun ini kami rancang secara permanen karena lokasi kami mendukung untuk membuat karya yang besar. Dengan anggaran kurang lebih Rp 10 juta, kami menonjolkan satu tokoh karakter yang telah dirancang untuk memberikan kesan artistik dan bermakna,” jelas De Jati.
Seni dan Tradisi yang Terus Lestari
De Jati menekankan bahwa persiapan kesenian di STT Eka Kapti Temega tidak hanya berfokus pada ogoh-ogoh, tetapi juga seni tradisional lainnya yang menjadi ciri khas Banjar Temega. Drama gong dan fragmen tari menjadi bagian penting dari perayaan ini, mengingat ritual tersebut telah menjadi tradisi yang dijaga sejak zaman dahulu.
“Saya sangat antusias mengajak seluruh pemuda-pemudi untuk terlibat aktif. Ini bukan hanya soal ogoh-ogoh, tetapi juga bagaimana kami menjaga sejarah dan tradisi yang sudah ada. Dengan semangat kebersamaan, kami ingin menampilkan karya terbaik untuk masyarakat desa,” ungkapnya.
Ogoh-Ogoh sebagai Persembahan, Bukan Lomba
Berbeda dengan banyak tempat lain yang menjadikan ogoh-ogoh sebagai bagian dari lomba, STT Eka Kapti Temega lebih menekankan pada nilai seni dan persembahan kepada masyarakat. De Jati menyebut bahwa ogoh-ogoh yang mereka buat bukan untuk dilombakan, tetapi dipersembahkan di desa sebagai bagian dari tradisi.
“Harapan kami, karya ini bisa menjadi persembahan terbaik yang mencerminkan semangat kerja keras dan kreativitas pemuda di Temega. Kami juga berharap masyarakat dapat menikmati fragmen yang akan kami tampilkan,” katanya.
De Jati mengungkapkan rasa bangganya terhadap perkembangan seni ogoh-ogoh di Karangasem. Menurutnya, kreativitas pemuda setiap tahun semakin berkembang, dengan tema-tema yang terus diperbarui. “Saya akui, seni dan kreativitas Yowana atau Banjar di Karangasem menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Ini membuktikan bahwa tradisi kita tetap lestari dan relevan di tengah perkembangan zaman,” tambahnya.
Ia berharap agar pemuda-pemudi di Karangasem terus semangat menjaga seni dan budaya Bali yang adi luhur. “Sasih Kasanga dan Hari Nyepi selalu menjadi momen yang dinanti oleh masyarakat. Semoga kreativitas kita semua bisa terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi, STT Eka Kapti Temega membuktikan bahwa tradisi bukan hanya soal melestarikan budaya, tetapi juga menciptakan kebanggaan dan keindahan yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. *m03
1
Komentar