Golkar Bentuk Badan Pengamanan Suara
BPS Partai Golkar nanti akan menggembleng para saksi yang disiapkan di 6.735 TPS yang ada di 716 Desa/Kelurahan untuk Pilgub Bali 2018.
Hadapi Pilkada Serentak 2018 hingga Pileg dan Pilpres 2019
DENPASAR, NusaBali
DPD I Golkar Bali menggenjot persiapan pemenangan Pilgub Bali 2018 mendatang dengan menyiapkan sarana dan prasarana. Salah satunya Golkar Bali sudah membentuk Badan Pengamanan Suara (BPS) untuk Pilkada 2018. Hal itu diungkapkan Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta di Rumah Aspirasi Sudikerta, Niti Mandala Denpasar, Senin (28/8) siang. Ketua BPS secara langsung dijabat Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya.
Sudikerta yang juga Cagub Partai Golkar menyebutkan Partai Golkar Bali menargetkan kemenangan di event politik baik Pilkada serentak, yakni Pilgub Bali 2018, Pilkada Klungkung 2018, dan Pilkada Gianyar 2018, serta Pemilu 2019. “Badan Pengamanan Suara ini kita bentuk di level Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk mengawal suara partai saat ada event politik. Baik Pilgub Bali 2018 maupun Pileg/Pilpres 2019,” ujar politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini.
Pria yang dijuluki SGB (Sudikerta Gubernur Bali) ini membeber Badan Pengamanan Suara yang dibentuk Partai Golkar ini tugasnya nanti mengkoordinir keberadaan saksi, serta pola pengawalan suara di masing-masing TPS di Pilgub Bali 2018. ”Badan Pengamanan Saksi ini akan bertugas perdana di Pilgub Bali 2018, Pilkada Klungkung dan Pilkada Gianyar 2018. Mereka akan diuji di sini,” tegas Sudikerta.
Setelah di Pilgub Bali 2018, BPS Golkar Bali akan bekerja lagi menghadapi Pileg 2019 dan Pilpres 2019. “Jadi mereka harus sudah kerja sejak sekarang. Nanti di Pileg 2019 mereka juga akan ditugaskan. Jadi maraton,” tegas Wakil Bupati Badung periode 2005-2010-2010-2013 ini.
Sudikerta mengatakan BPS Partai Golkar nanti akan menggembleng para saksi yang disiapkan di 6.735 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada di 716 Desa/Kelurahan untuk Pilgub Bali 2018. “BPS ini harus gembleng saksi di TPS. Secepatnya akan kerja,” tegas Sudikerta.
Sudikerta sebutkan segigih apa perjuangan kader Partai Golkar dalam merebut suara tidak akan ada artinya kalau saksi dan suara tidak terkawal. “Jangan sampai suara yang diperoleh itu tak terkawal. Hilang sia-sia,” tegas Wakil Gubernur Bali ini. Sementara persiapan Partai Golkar Bali dalam menghadapi Pilkada serentak 2018 nanti dengan menggelar konsolidasi ke daerah-daerah. Sudikerta menyebutkan sebagai pucuk pimpinan partai sudah turun di 9 Kabupaten dan Kota serta 57 kecamatan. “Konsolidasi untuk persiapan Pilgub Bali sekaligus persiapan verifikasi partai politik oleh KPU,” kata mantan Ketua DPD II Golkar Badung ini.
Ketika ditanya soal paket Cawagub (Calon Wakil Gubernur) yang akan diajak tandem di Pilgub Bali 2018 mendatang, Sudikerta mengatakan masih menunggu tahapan survei di DPP Partai Golkar. “Sekarang saya turun kuatkan mesin partai dulu. Nanti untuk tandem Cawagub saya itu DPP akan memutuskan. Sekarang masih survei. DPP akan umumkan hasil surveinya di bulan September 2017,” ujar Sudikerta.
Sementara Ketua Pemenangan Pilgub Bali 2018 Partai Golkar, I Gusti Putu Wijaya secara terpisah menyebutkan untuk saat ini konsolidasi Partai Golkar terus digenjot di akar rumput. Hal ini dilakukan menyeluruh oleh level kepengurusan DPD II se Kabupaten/Kota. Salah satunya dengan sosialisasi SGB (Sudikerta Gubernur Bali). “Untuk menghadapi Pilgub Bali nanti mesin partai kita gerakkan. Di level kabupaten dan kota saat ini melakukan konsolidasi sosialisasi untuk SGB,” pungkas pria yang juga Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali ini. *nat
Komentar