Sambaran Petir di Wilayah Bali Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat
MANGUPURA, NusaBali - Fenomena cuaca ekstrem semakin sering terjadi di Indonesia, termasuk di wilayah Bali, yang saat ini sedang berada di puncak musim hujan.
Data dari Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, lonjakan signifikan dalam jumlah sambaran petir di wilayah Bali dan perairan laut di sekitarnya. Pada November 2024, jumlah sambaran petir mencapai 938.829 kali, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan November 2023 yang hanya mencatat 329.657 kali.
Observer PMG Pertama Stasiun Geofisika Denpasar Ari Sucipto, menjelaskan berdasarkan prediksi Balai Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tahun ini secara umum Indonesia mengalami potensi cuaca ekstrem. Musim hujan di Bali selama Desember tahun ini pun disebut mengalami peningkatan. Peningkatan tajam itu dipengaruhi oleh beberapa faktor meteorologi, termasuk fenomena Cold Surge, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan La Nina lemah.
Ari memaparkan, fenomena Cold Surge adalah penjalaran udara dingin dari Asia menuju Indonesia bagian Barat, mempengaruhi hujan di Indonesia bagian Barat. Sementara MJO yang terjadi di wilayah tropis dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
“Terakhir adalah La Nina, yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya,” kata Ari, Senin (16/12) pagi.
Dia melanjutkan, hujan dan sambaran petir mengalami peningkatan di tahun ini. Hal itu juga dipengaruhi karena akhir-akhir ini mendekati puncak musim hujan. Dia menyampaikan bahwa berdasarkan data sambaran petir pada November 2023 dan 2024, terjadi peningkatan hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jumlah sambaran pada November 2024 mencapai 938.829 kali, sedangkan pada November 2023 hanya 329.657 kali.
Mengenai data sambaran petir selama Desember 2024, Ari mengungkapkan jika data tersebut masih dalam proses pengolahan dan akan dirilis setelah akhir bulan.
“Untuk sambarannya yang terekam di sensor kami wilayah Bali dan perairan laut di sekitarnya. Sementara untuk data Desember sedang berjalan, ada tapi perlu pengolahan, biasanya kami melakukan pengolahan di akhir bulan,” ucapnya.
BMKG mengingatkan bahwa peningkatan hujan disertai petir dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat. Dengan tingginya potensi cuaca ekstrem, masyarakat Bali diharapkan tetap waspada dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama. Untuk mengurangi risiko tersebut, masyarakat diimbau untuk segera mencari perlindungan di dalam bangunan saat mendengar petir. Kemudian tidak berlindung di bawah pohon atau di dekat tiang listrik dan mematikan perangkat elektronik, terutama gawai seluler, saat berada di luar ruangan.
“Karena peningkatan tersebut, kami mengimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan petir, dan selalu memantau informasi resmi dari BMKG,” tandas Ari. 7 ol3
1
Komentar