Dorong Penciptaan Produk Inovatif, Fab Lab Bali Sediakan Ekosistem Teknologi Fabrikasi Digital
MANGUPURA, NusaBali.com - Berbagai tantangan Bali kekinian, mulai pengelolaan sampah, menjaga eksistensi pertanian, hingga melindungi tradisi, tidak bisa dilakukan dengan ‘tangan kosong’. Berbagai produk inovatif dari yang paling sederhana sampai yang kompleks jadi tantangan untuk diciptakan.
Teknologi fabrikasi digital dibutuhkan untuk merubah gagasan inovatif menjadi produk nyata yang berguna. Fab Lab, jaringan laboratorium fabrikasi bermula di kampus ternama Amerika Serikat MIT (Massachusetts Institute of Technology), kini telah hadir di Bali. Fab Lab Bali memberikan kesempatan pemuda Bali mewujudkan gagasan mengatasi persoalan-persoalan di tanah kelahirannya.
Founding Partner Fab Lab Bali Tomas Diez mengatakan fabrikasi digital adalah proses manufaktur menggunakan mesin yang dikendalikan oleh komputer. Menggunakan alat-alat fabrikasi digital seperti printer 3D, mesin CNC, atau laser cutter, maker bisa membuat hampir apa saja untuk menjawab tantangan yang ada di sekitar.
“Tantangannya bagaimana kita bisa menggunakan teknologi ini untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah yang mendesak,” ujar Diez saat jumpa media, di Fab Lab Bali, Jimbaran Hub, Kuta Selatan, Badung, Senin (16/12/2024).
Menurut Diez di masa depan setiap orang akan lebih mudah membuat peralatan sendiri untuk mengatasi persoalannya. Sama seperti saat ini setiap orang bisa menjadi content creator menggunakan smartphone masing-masing.
Diez mengatakan fabrikasi digital tidak hendak menggantikan peran manusia dalam berkreativitas secara manual. Lebih dari itu Fab Lab Bali ingin berkolaborasi mewujudkan gagasan yang selama ini sulit dilakukan tanpa bantuan teknologi fabrikasi digital.
“Tujuannya bukan untuk menggantikan budaya yang sudah ada tapi alat-alat ini memudahkan proses kerja,” kata Diez.
Mengawali kehadirannya di Pulau Dewata Fab Lab telah melakukan banyak program untuk membangun kesadaran inovatif di tengah-tengah masyarakat Bali. Wan Zaleha Radzi yang juga selaku Founding Partner Fab Lab Bali menerangkan Fab Lab Bali terbuka bagi beragam kalangan, mulai ilmuwan, pendidik, kreator, seniman, hingga pelajar.
Keberadaan Fab Lab Bali sudah ditandai sedari Oktober 2022 melalui kegiatan Bali Fab Fest 2022. Bahkan, saat itu Bali dideklarasikan sebagai Fab Island atau pulau fabrikasi digital dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali dan juga berbagai kalangan lain. Wan Zaleha mengungkapkan, kegiatan Fab Lab Bali juga dilangsungkan dalam proyek inovatif, semisal Fab Island Challenge maupun proyek Green Hydrogen Village. Proyek Green Hydrogen Village dari Fab Lab Bali berlokasi di Desa Serangan, Kota Denpasar.
Fab Lab juga menawarkan beasiswa bagi para inovator di Bali untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di fasilitas Fab Academy pada 2025. Beasiswa ini adalah inisiatif CAST Foundation sebagai bagian dari Koalisi Bali Emisi Nol Bersih (Koalisi Bali ENB), yang di dalamnya juga terdapat World Resources Institute (WRI) Indonesia, Institute for Essential Services Reform (IESR), dan New Energy Nexus (NEX) Indonesia.
“Salah satu syaratnya adalah project yang dikembangkan dapat berdampak untuk komunitas lokal di Bali khususnya komunitas masyarakat pesisir,” ujar Wan Zaleha.
Komentar