Petani Badung Kini Miliki Kantor Majelis Madya Subak
Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
MANGUPURA, NusaBali.com - Kantor Majelis Madya Subak Kabupaten Badung kini resmi bisa dimanfaatkan setelah dilakukan upacara Melaspas, Ngenteg Linggih, Mepedagingan Medasar Caru Rsi Gana pada Purnama Kanem yang jatuh pada Redite Umanis Menail, Minggu (15/12).
Dengan kehadiran Kantor Majelis Madya Subak ini diharapkan menjadi representasi aspirasi para petani serta selaras dengan program pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian, memperkuat kelembagaan, dan mendorong kesejahteraan petani serta masyarakat di Kabupaten Badung.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha menyatakan bahwa keberadaan kantor ini memainkan peran penting dalam pelaksanaan program ketahanan pangan. Menurut Sudarwitha, program ketahanan pangan pemerintah mencakup lima aspek utama yakni kelembagaan, sarana dan prasarana, sumber daya manusia, tata laksana, dan regulasi.
“Salah satu dukungan yang kami lakukan adalah memperkuat aspek kelembagaan. Dengan hadirnya kantor yang layak, rencana kerja yang lebih baik dapat disusun untuk mendukung ketahanan pangan dari lima aspek tersebut,” ujarnya.
Sudarwitha juga menegaskan bahwa keberhasilan ketahanan pangan di Badung tidak terlepas dari kerja sama lintas dinas, termasuk Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Dukungan tersebut diwujudkan dengan pendirian Kantor Majelis Madya Subak, yang diklaim sebagai satu-satunya gedung serupa di Bali, bahkan di tingkat nasional.
“Kabupaten Badung memiliki 214 subak, yang terdiri atas Subak Yeh dan Subak Abian. Gedung Majelis Subak ini akan menjadi pusat pembinaan bagi subak-subak tersebut. Terimakasih atas dukungan Bapak Bupati Badung yang memberikan perhatian penuh terhadap aspek kelembagaan dan kesejahteraan para petani,” ucap mantan Camat Petang ini.
Disebutkan, Pemerintah Kabupaten Badung jugamemberikan berbagai bentuk dukungan kepada subak, termasuk biaya upakara, dana aci tahunan, serta insentif bagi 214 pekaseh dan lebih dari 860 pangliman. Selain itu, pekaseh dan kelian subak menerima bantuan sepeda motor untuk mendukung aktivitas pertanian.
Sementara itu, Ketua Majelis Madya Subak Kabupaten Badung, Agus Gede Widita turut menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas dukungan yang diberikan. Dirinya berharap Kantor Majelis Madya Subak dapat menjadi pusat perencanaan produksi dan pola tanam para pekaseh. “Dari tempat inilah para pekaseh akan merencanakan produksi dan pola tanam. Petani di Badung merupakan penunjang utama ketahanan pangan dan diharapkan mampu mencapai kedaulatan pangan,” sebutnya.
Agus juga berharap subak di Kabupaten Badung tetap lestari dan terus menjadi warisan budaya yang mendukung kesejahteraan petani. Dengan langkah-langkah ini, Kabupaten Badung menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keberlanjutan subak sebagai sistem irigasi tradisional sekaligus tonggak penting ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.ind
Komentar